KUKAR: Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dr Aulia Rahman Basri menegaskan pentingnya peran Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) beserta kelompok kerjanya sebagai ujung tombak pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini.
Hal itu disampaikan dalam pelantikan Pokja Bunda PAUD Kukar 2025 yang digelar di Pendopo Odah Etam, Senin, 15 September 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Hj Maria Ester resmi dikukuhkan sebagai Ketua Pokja Bunda PAUD Kukar.
Aulia menilai kehadiran Bunda PAUD di tingkat daerah bukan hanya simbol, melainkan penggerak utama yang menjembatani tiga komponen penting dalam pendidikan anak usia dini, yakni anak, orang tua, dan pihak sekolah.
Dikatakannya bahwa Bunda PAUD seharusnya berperan dalam menjalankan proses advokasi, sosialisasi, serta pengawalan terhadap pendidikan anak usia dini.
Ia menjelaskan terdapat tiga komponen utama dalam PAUD, yakni anak sebagai subjek, orang tua sebagai penanggung jawab, dan pihak sekolah sebagai penyelenggara pendidikan.
“Untuk itu saya berharap Bunda PAUD beserta Pokjanya bisa menjadi katalisator tiga komponen itu,” kata Aulia.
Menurutnya, tantangan pendidikan anak semakin kompleks dengan hadirnya era kecerdasan buatan.
Anak-anak perlu dibekali kemampuan bertanya yang baik agar mampu menyaring informasi dan memanfaatkan teknologi secara positif.
“Jika berbicara kecerdasan di era Kecerdasan Buatan (AI) saat ini yang ditekankan adalah bagaimana mencari jawaban, tapi bagaimana bertanya dengan baik, karena dengan mengetahui cara bertanya yang baik maka akan mendapatkan jawaban bagus. Ini karena ada Chat GPT dan sejenisnya. Tentunya hal itu jadi tantangan tersendiri,” ujarnya.
Di sisi lain, Aulia juga menekankan pentingnya pembentukan karakter sejak dini.
Ia mendorong gerakan pembatasan penggunaan gawai pada anak usia 0-6 tahun sebagai bagian dari langkah preventif untuk melindungi tumbuh kembang anak.
“Kami harap Bunda PAUD dan Pokjanya bisa melakukan proses advokasi, sosialisasi terhadap kegiatan PAUD di wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Sementara itu, Hj Maria Ester dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas amanat yang dipercayakan kepadanya.
Ia menegaskan bahwa tugas yang diemban merupakan tanggung jawab besar untuk mendorong terwujudnya layanan PAUD yang bermutu dan inklusif.
“Terima kasih kepada Disdik yang telah menyelenggarakan acara ini, dan khusus kepada Bupati dan Bunda PAUD Kukar saya juga mengucapkan terima kasih atas amanat yang diberikan kepada seluruh Pengurus Pokja Bunda PAUD Kukar 2025,” ujar Maria.
Maria menambahkan, pembentukan Pokja Bunda PAUD tidak sekadar formalitas, melainkan perangkat kerja teknis yang berfungsi menggerakkan program dan memastikan pelaksanaannya di lapangan.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan baik dan bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu PAUD di Kukar,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Kukar sebelumnya telah menegaskan komitmennya terhadap program Wajib Belajar 13 Tahun, yang dimulai dari PAUD minimal satu tahun sebelum anak memasuki jenjang sekolah dasar.
Tahap pendidikan usia dini disebut sebagai masa emas yang menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Selain menanamkan pondasi pendidikan, PAUD juga diharapkan mampu mencegah anak putus sekolah.
Peran Bunda PAUD dan Pokja di setiap tingkatan dinilai sangat strategis untuk mendampingi keluarga, melakukan pendataan, hingga mencarikan solusi agar setiap anak dapat kembali bersekolah serta memperoleh hak pendidikannya secara penuh.