KUKAR: Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri menyebut Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran penting dalam menjaga harmoni dan persatuan masyarakat Kukar yang kian majemuk.
Hal itu disampaikan saat menghadiri pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kutai Kartanegara masa khitmad 2025-2030 di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Rabu malam, 22 Oktober 2025.
Pelantikan tersebut dilakukan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Timur, KH. Muhammad Ali Cholil Rois Syuriah, yang turut disaksikan para tamu undangan dari berbagai unsur masyarakat dan organisasi.
Dalam struktur kepengurusan baru, KH. Muhammad Asyikin Bahar dipercaya memimpin PCNU Kukar untuk periode lima tahun mendatang.
Bupati Aulia menekankan pentingnya peran strategis NU di tengah dinamika sosial dan pembangunan yang tengah berlangsung di daerahnya.
“PCNU Kukar memiliki peran krusial sebagai perekat ukhuwah, islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah, sekaligus penjaga utama kerukunan di tengah masyarakat Kukar yang semakin heterogen,” ujarnya
Ia menilai, keberadaan NU tidak hanya penting dalam menjaga nilai-nilai keislaman yang moderat, tetapi juga harus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.
Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan berbasis nilai-nilai ke-NU-an menjadi kunci agar masyarakat lokal tidak sekadar menjadi penonton dalam arus pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Selain menjaga harmoni, sinergi harus difokuskan pada penyiapan SDM unggul, dan berakhlak mulia melalui kontribusi lembaga pendidikan NU, agar masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton dalam kemajuan IKN,” kata Aulia.
Ia juga menegaskan, NU harus menjadi benteng ideologi umat dalam menghadapi tantangan zaman.
“PCNU juga harus kokoh menjadi benteng ideologi umat untuk menangkal derasnya paham ekstrem, dan radikal yang dapat merusak tatanan bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kukar KH. Muhammad Asyikin Bahar menyampaikan harapan agar seluruh jajaran pengurus dapat meneguhkan semangat pengabdian kepada organisasi dan umat.
“Mudah-mudahan kita semua akan menjadi dan diakui sebagai santrinya Nahdlatul Ulama, sehingga dengan sungguh-sungguh mengabdi dalam keberkahan, dan Allah akan menurunkannya untuk kita semua,” ucapnya.
Asyikin juga mengajak seluruh elemen pengurus untuk memperkuat jihad sosial dan dakwah keummatan demi mewujudkan visi dan misi besar NU di tingkat daerah.
Ia menilai, konsistensi dalam menjaga tradisi dan ajaran Islam rahmatan lil alamin merupakan pondasi bagi terciptanya masyarakat Kukar yang damai dan berkeadaban.
