
Samarinda – Wakil Ketua DPRD Kaltim M Samsun mendorong Polda Kaltim dan Kapolri untuk saling berkoordinasi agar tindakan hukum kepada Edy Mulyadi segera dilakukan.
Lembaga DPRD Kaltim siang tadi diketahui telah disambangi sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Koalisi Pemuda Kaltim akibat tidak terima pernyataan Edy Mulyadi, seorang wartawan senior yang mengaku sebagai kader salah satu partai dan mengatakan bahwa Kaltim tempat jin buang anak.
Pernyataan tak bijak Edy Mulyadi dalam kanal Youtubenya pun sontak viral dan membuat sejumlah masyarakat geram sehingga melakukan aksi penolakan dan mendorong agar Edy Mulyadi ditangkap.
“Unjuk rasa ketidakpuasan masyarakat Kaltim terhadap ungkapan yang disampaikan oleh Edy Mulyadi, di mana dalam pernyataan sikapnya atas statementnya mengatakan bahwa Kalimantan tempat membuang anak jin. Ini tentunya pernyataan sesat seperti itu melukai hati masyarakat Kaltim,” ucap politikus Partai PDI-Perjuangan itu, Senin (24/1/2022).
Samsun juga mengaku sependapat dan mendukung atas aspirasi yang diperjuangkan masyarakat Kalimantan termasuk unjuk rasa seperti yang telah berlangsung.
“Kita terima hari ini aspirasi yang dilakukan dan diwakili oleh aliansi pemuda Kaltim. Ini bentuk dari keadilan kita, supaya masyarakat dari Kaltim dan masyarakat manapun di NKRI tidak ada lagi yang terluka oleh statement seseorang atau kelompok masyarakat yang lain,” tegas Samsun.
Ungkapan Edy Mulyadi yang diduga tak senonoh tersebut sebelumnya dishare pada Selasa (18/1/2022) lalu, dan hari ini pihaknya telah menyampaikan permintaan maafnya. Bergerak dari situ, Samsun mengatakan proses hukum tetap akan berjalan, dan harus ditindak tegas.
“Boleh silakan diklarifikasi, silakan meminta maaf tapi proses hukum kita harap tetap berjalan. Karena negara kita adalah negara hukum, tidak ada yang boleh menghina orang lain kemudian minta maaf terus selesai, ini harus diproses secara hukum,” tutupnya.