Samarinda – Kebijakan demi terjaminnya ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pangan bagi setiap elemen masyarakat menjadi bagian dari prioritas utama pemerintah di awal tahun 2022.
Dinas Perdagangan Kota Samarinda kembali menggelar operasi pasar khususnya minyak goreng yang dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Operasi pasar yang berlangsung di Pasar Segiri ini guna mempercepat pendistribusian minyak goreng terhadap masyarakat. Mengingat beberapa waktu lalu harga minyak goreng terbilang mahal dan menyentuh Rp 20 ribu per liter.
“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bisa diikuti semua pihak utamanya para pedagang, distributor dan lain sebagainya agar bisa melakukan anjuran dari pemerintah. Sesuai dengan anjuran Rp 14 ribu itu sehingga masyarakat tidak terbebani,” tutur Sekda Kota Samarinda Sugeng Chairuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda Marnabas mengutarakan dalam operasi pasar kali ini pihaknya yang dibantu sejumlah mahasiswa IPDN menurunkan 1.000 liter minyak goreng yang dijual terhadap sekitar 500 warga.
“Hari pertama yang lalu kami di Pasar Merdeka, hari ini kami di Pasar Segiri untuk selanjutnya kami masih melihat situasi. Insyaallah ke depan, kita akan bergerak ke pasar-pasar tradisional yang lain karena mulai beberapa waktu lalu sampai hari ini kita sudah droping ke 50 kelurahan dan per kelurahan jatahnya 500 liter,” imbuhnya.
Di sisi lain dalam meminimalisir masyarakat yang rebutan untuk membeli minyak goreng murah, Marnabas menuturkan jika pihaknya menerapkan sistem kupon terhadap masyarakat dengan maksimal pembelian sebanyak 2 liter minyak goreng.
Sementara itu, menyinggung adanya pedagang minyak goreng yang masih menyimpan stok lama (harga mahal), Marnabas menegaskan terkait bentuk subsidi masih menunggu arahan dari pemberi kebijakan, namun setahu dia untuk pasar modern seperti mini market telah menetapkan 1 harga yakni Rp 14 ribu.
Senada, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kota Samarinda M Fachri A menambahkan karena ini sudah kebijakan pemerintah dan terdapat dasar dalam pelaksanaannya sehingga masyarakat dapat memahami.
“Insyaallah di Samarinda tidak ada keluhan dari pedagang karena ini kan sudah perintah dari pemerintah. Kita punya dasar untuk melakukan itu,” jelasnya.
Fachri juga mengatakan sejauh ini dalam melakukan sosialisasi di sejumlah pasar mulai dari pasar modern hingga pasar tradisional telah berjalan baik. Karena pemberian harga terhadap masyarakat sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi yakni Rp 14 ribu per liter.
“Kami sudah diberikan jatah oleh Pemkot Samarinda sekitar 40 ribu liter minyak goreng dan kami sudah sebarkan sekitar 30 ribu ke 59 kelurahan sisanya 10 ribu disebar melalui operasi pasar,” tegasnya.