Kukar- Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Bidang Investasi dan Pengembangan Usaha Maria Nunik Sumartini mendorong kelompok induk penggemukan sapi potong tetap memperhatikan pengembangbiakan ternak.

Menurutnya di samping membangun nilai ekonomi melalui penggemukan sapi potong yang akan didistribusikan ke nasional, perlu juga memikirkan cara peternakannya akan dapat terus berkembangbiak tanpa takut sapi akan habis.
Sebab jika akan terus-terusan dipotong, tidak menutup kemungkinan sapi akan habis, bahkan bisa memperlambat proses pendistribusian akibat kondisi sapi yang belum mencapai standar dan justru terus melakukan impor.
“Yang saya harapkan adanya pengembangbiakan, jadi bukan hanya menguras populasi untuk dipotong tapi juga adanya pengembangbiakan,” tegas Maria Nunik Sumartini saat ditemui Narasi.co.
Sebab bukan lagi hal yang dipungkiri jika sapi merupakan kebutuhan tidak terus dikonsumsi masyarakat bahkan juga di hari-hari besar seperti Iduladha, di situ tingkat kebutuhan hewan sapi khususnya pasti tinggi.
Oleh sebab itu lanjut Maria Nunik, alangkah baiknya para distributor sapi potong tidak mengesampingkan pengembangbiakan sapi sapi betina juga agar ke depan tidak lagi melakukan impor, tapi ekspor.
Sebagai informasi, sapi potong yang masuk dalam proses penggemukan untuk didistribusi ke seluruh Indonesia merupakan sapi jantan.
