
SAMARINDA: Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, H. Baba, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendorong kolaborasi lintas sektor guna mempercepat realisasi pembukaan Program Studi Kedokteran Hewan di Universitas Mulawarman yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan daerah.
“Kita akan memberikan dukungan supaya dunia pendidikan dan sumber daya manusia terus berkembang ke depannya,” ujar H. Baba, Senin, 4 Agustus 2025.
Menurutnya, Kalimantan Timur memiliki potensi besar di sektor peternakan dan biodiversitas fauna, namun masih terkendala keterbatasan tenaga profesional di bidang kedokteran hewan. Langkah Unmul membuka prodi ini dianggap sebagai solusi strategis untuk menjawab tantangan zaman, termasuk dalam penanganan penyakit zoonosis dan penguatan ketahanan pangan.
“Kalau SDM kita kuat, maka semua sektor akan terdorong ikut berkembang. Pendidikan adalah kunci keberlanjutan daerah,” tambah Baba.
Ia menekankan bahwa Komisi IV tak hanya memberikan dukungan normatif, tetapi juga siap memfasilitasi komunikasi kelembagaan antara Unmul dan kementerian terkait, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Pertanian.
Unmul dinilai memiliki kapasitas akademik dan infrastruktur yang memadai untuk mengelola program ini. Sebagai perguruan tinggi negeri terbesar di Kalimantan, Unmul telah membuktikan komitmennya dalam mengembangkan keilmuan berbasis kebutuhan lokal.
“Dengan pendekatan kolaboratif, kualitas pendidikan bisa dijaga, dan lulusan akan lebih siap menghadapi tantangan di lapangan,” ujarnya.
Baba juga mendorong agar kurikulum kedokteran hewan di Unmul disusun kontekstual dengan kebutuhan daerah. Ia menyarankan penguatan praktik lapangan, riset terapan, dan kerja sama dengan rumah potong hewan, peternak lokal, serta laboratorium kesehatan hewan.
Lebih jauh, prodi kedokteran hewan diproyeksikan membuka peluang kerja baru dan memperluas ruang riset di Kaltim. Para lulusannya dapat berkarier sebagai dokter hewan, peneliti, konsultan agribisnis, maupun pelaku usaha klinik dan layanan kesehatan lingkungan.
Isu global seperti pandemi COVID-19 juga mempertegas pentingnya sektor kesehatan hewan dalam sistem ketahanan nasional. H. Baba menyebut bahwa Kaltim dapat mengambil peran penting dalam agenda nasional dan global melalui kontribusi akademik dan profesional dari prodi tersebut.
Untuk itu, ia juga mendorong dukungan kebijakan dari pemerintah daerah, termasuk dalam bentuk beasiswa untuk mahasiswa kedokteran hewan, insentif penelitian, hingga penyediaan fasilitas pembelajaran yang layak.
“Jangan sampai langkah ini berhenti di tataran rencana. Kita perlu kerja konkret agar cita-cita ini segera terwujud,” pungkasnya.