
BONTANG : DPRD Kota Bontang telah mengeluarkan permintaan kepada Pemerintah Kota Bontang, untuk melakukan pendataan ulang terhadap masyarakat yang terdampak banjir.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina dalam rapat kerja.
Rapat kerja digelar di Sekretariat DPRD Kota Bontang, Senin (5/6/2023).
Rapat membahas Rancangan Peraturan Daerah Kota Bontang tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2022.
Pada rapat tersebut Amir Tosina mengungkapkan bahwa pendataan tersebut penting dilakukan sebagai bentuk perhatian dari pemerintah terhadap para korban banjir.
Dalam hal ini, Fraksi Gerindra bersama Berkarya adalah pihak yang mengusulkan pendataan tersebut.
Alasannya, dengan adanya data yang akurat mengenai masyarakat yang terdampak banjir, proses penyaluran bantuan akan menjadi lebih efektif.
Amir Tosina menyatakan, “Ini sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota Bontang guna perbaikan kinerja di masa yang akan datang.”
Kota Bontang hingga saat ini masih menghadapi masalah serius terkait banjir yang belum terselesaikan dengan optimal.
Banjir menjadi momok yang mengkhawatirkan bagi seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus agar masalah banjir dapat segera diatasi.
Issu banjir, kata Amir, masih terus berlangsung hingga saat ini.
Pemkot Bontang diminta untuk serius memperhatikan masalah ini, terutama bagi para korban banjir.
“Pendataan ini perlu dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah agar bisa memberikan bantuan kepada para korban banjir,” ujar Amir Tosina.
Selain itu, Pemerintah Kota Bontang juga diminta untuk melakukan pendataan ulang terkait alat dan perlengkapan tanggap darurat bencana yang tersedia di kota tersebut.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat dan perlengkapan yang ada masih dalam kondisi yang baik dan layak digunakan.
“Jadi, langkah ini perlu dilakukan agar pada saat penanggulangan bencana, semua alat dan perlengkapan berada dalam kondisi baik dan dapat digunakan dengan efektif,” tambahnya.
Amir Tosina, politikus dari Partai Gerindra, berharap agar pada tahun 2023, progres penanggulangan banjir dapat mencapai 100 persen.
Dengan demikian, masyarakat tidak lagi merasa khawatir akan adanya banjir yang selalu menggenangi rumah mereka.
“Kami berharap bahwa pada akhir tahun 2023, masalah banjir dapat teratasi sepenuhnya,” tutup Amir Tosina, yang akrab dipanggil Atos. (*)