
SAMARINDA: Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Guntur, menyoroti kondisi jalan poros di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang masih banyak mengalami kerusakan, khususnya ruas jalan yang menghubungkan wilayah Kukar dengan Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
Ia menegaskan bahwa sebagian besar ruas yang rusak merupakan jalan yang seharusnya disemenisasi, bukan hanya diaspal.
Hal ini disampaikan Guntur menanggapi hasil tinjauan Gubernur Kaltim Dr. H. Rudy Mas’ud yang melintasi jalur tersebut saat menghadiri Perhelatan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Kaltim di Kubar, Jumat 20 Juni 2025.
Gubernur diketahui meninjau langsung Simpang 3 Resak dalam perjalanannya menuju Melak dan kembali melewati kawasan Sebelimbingan.
“Memang jalan itu luar biasa, dulunya rawa yang kita timbun, dan ada sebagian belum sampai 15 kilometer yang belum disemenisasi,” ujar Guntur, legislator Fraksi PDIP dari Dapil Kukar, Senin 23 Juni 2025
Ia menuturkan bahwa kerusakan yang ada saat ini mayoritas berasal dari jalan yang sebelumnya diaspal karena tuntutan masyarakat saat pelantikan Kepala Dinas PU. Menurutnya, Bupati Kukar saat itu, Edi Damansyah, sejatinya tidak menghendaki pengaspalan karena kondisi tanah yang rawan terendam air.
“Aspal itu tidak akan kuat karena memang daerahnya rawan banjir. Kita sudah naikan badan jalan 4 meter, tapi tetap saja rusak karena air. Seharusnya disemen,” tegasnya.
Menurut Guntur, keputusan untuk mengaspal semata-mata merespons desakan masyarakat, bukan karena pertimbangan teknis yang matang. Akibatnya, jalan tersebut kembali rusak setelah beberapa kali diterpa banjir.
Lebih lanjut, Guntur mendorong Pemerintah Provinsi Kaltim untuk lebih serius membantu pembangunan infrastruktur di Kukar. Ia menekankan, meskipun jumlah penduduk Kukar relatif sedikit dibanding kabupaten lain, luas wilayahnya jauh lebih besar dan menantang dari sisi aksesibilitas.
“Kukar ini wilayahnya sangat luas. Dari Samarinda ke Tabang saja bisa memakan waktu 7 hingga 9 jam. Ini butuh perhatian serius. Saya berharap Gubernur dan Wakil Gubernur fokus membantu Kukar,” katanya.
Ia juga mengapresiasi progres semenisasi jalan yang mulai dilakukan beberapa bulan terakhir di jalur Tabang. Menurutnya, langkah tersebut sudah tepat karena menyesuaikan dengan karakteristik geografis wilayah.
“Progres semenisasi di Tabang sudah mulai kelihatan. Ini langkah yang benar. Jangan lagi pakai aspal di kawasan-kawasan yang rawan genangan. Kita harus pikirkan jangka panjang,” ungkap Guntur.
Jalur poros Tabang–Kubar merupakan salah satu akses vital yang menghubungkan berbagai kecamatan di Kukar bagian hulu. Selain untuk mobilitas warga, jalur ini juga menjadi urat nadi transportasi logistik dan hasil pertanian masyarakat.
Guntur berharap pemerintah provinsi terus memperkuat sinergi dengan pemerintah kabupaten dalam mempercepat perbaikan infrastruktur dasar di daerah. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan pembangunan jalan harus sejalan dengan kebutuhan riil masyarakat dan kondisi wilayah.