BALIKPAPAN: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mendukung penuh rencana Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim menyiapkan toko penyeimbang untuk mengantisipasi inflasi dan lonjakan harga barang kebutuhan pokok.
“Bu Kadis, kalau bisa jangan hanya di Pasar Segiri. Toko penyeimbang juga harus ada di kabupaten dan kota lainnya di Kaltim,” kata Akmal pada Rapat Pimpinan (Rapim) di Balikpapan, Jumat (29/12/2023).
Diketahui, rencana awal toko penyeimbang itu akan disiapkan di sekitar Pasar Segiri Samarinda. Disperindagkop dan UKM Kaltim pun sudah berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkot Samarinda.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu menjelaskan, secara teknis toko penyeimbang akan menjual komoditas-komoditas yang harganya melambung tinggi di pasar.
Ia menambahkan, toko penyeimbang akan menjalankan tugas pemerintah sesuai undang-undang untuk menyiapkan barang kebutuhan pokok dengan jumlah yang cukup, mutu yang baik dan harga yang terjangkau.
“Ketika ada harga kebutuhan pokok tertentu yang melesat cukup tinggi, maka toko penyeimbang akan menjual barang yang naik itu dengan harga yang sudah disubsidi. Harapannya agar harga bisa kembali stabil dan terkendali,” jelasnya.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Heni Purwaningsih menyampaikan, toko penyeimbang ini sekaligus menjadi media edukasi bagi para pedagang.
“Toko penyeimbang sekaligus akan menjadi media edukasi kepada para pedagang. Silakan mencari untung, tapi jangan sampai mencekik masyarakat. Terutama di momen-momen hari besar keagamaan dan akhir tahun,” pintanya.
Ia mengaku, Sekda Sri Wahyuni sudah melihat langsung rencana lokasi toko penyeimbang di Pasar Segiri Samarinda dan sangat mendukung rencana tersebut. Sekda bahkan menyarankan agar toko penyeimbang bekerja sama dengan para agen dan distributor.
Selain toko penyeimbang yang akan disiapkan di sejumlah pasar di kabupaten dan kota, Disperindagkop dan UKM Kaltim juga secara rutin telah melaksanakan toko penyeimbang bergerak, yakni melalui operasi pasar murah.
Operasi pasar murah jelang akhir tahun dilakukan di Kota Balikpapan pada 29-30 Desember 2023, yakni di sekitar Pasar Klandasan dan Pasar Pandan Sari bekerja sama dengan Bulog dan sejumlah distributor.
Disperindagkop dan UKM Kaltim menyiapkan 8 ton beras (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan/SPHP), 4 ton minyak goreng dan 4 ton gula serta daging ayam dan daging sapi.
Untuk harganya, beras dijual Rp50 ribu per 5 kg, sementara harga di pasaran berkisar Rp65 ribu. Gula dibanderol Rp15 ribu per kg. Minyak goreng dijual Rp15 ribu per liter dimana harga pasar berkisar Rp17 ribu hingga Rp18 ribu. Daging sapi dijual Rp90 ribu per kg dan ayam Rp31 ribu per ekor.
“Yang kita subsidi itu ongkos angkut dan harga barang sebesar Rp1.000 per unit,” sebutnya.
Sebelumnya, operasi pasar juga telah dilakukan di Samarinda pada 23-24 Desember 2023 dan dibuka langsung oleh Sekda Kaltim Sri Wahyuni.
Ia mengungkapkan, Pj Gubernur Akmal Malik menginginkan agar Kaltim perlahan melepaskan ketergantungan pangan dari daerah lain dengan memperkuat ketahanan pangan memaksimalkan pengelolaan lahan pertanian dan persawahan, lahan eks tambang, hingga pengembangan greenhouse. (*)