SAMARINDA : Ketua Indonesian Professional Speakers Association (IPSA) Kalimantan Timur (Kaltim), Endro S Efendi, menegaskan bahwa ketahanan keluarga merupakan fondasi utama bagi kemajuan bangsa.
“Bangsa yang kuat diawali dari keluarga yang kokoh dan harmonis. Keluarga adalah unit terkecil dalam sebuah negara, dan jika keluarga utuh, maka negara akan kuat. Karena itu, penguatan keluarga harus menjadi prioritas,” ujar Endro.
Itu disampaikan pada acara Sosialisasi Penguatan Ketahanan Keluarga yang dilaksanakan oleh PWI Kalimantan Timur di Hotel Grand Sawit Samarinda, Jumat (20/12/2024).
Endro menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam memperkuat ketahanan keluarga. Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga sebagai upaya membangun keluarga yang kuat dan harmonis.
“Ketahanan keluarga bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga pemerintah dan masyarakat. Perda ini menjadi langkah strategis untuk memastikan keluarga di Kaltim memiliki fondasi yang kuat,” jelasnya.
Endro juga mengungkapkan realita keluarga di Kalimantan Timur.
Berdasarkan data, sebanyak sekitar 65,84 ribu jiwa penduduk Kaltim berstatus cerai hidup pada 2021, atau sekitar 1,7% dari total populasi. Ia menilai angka tersebut menjadi indikasi adanya masalah emosional dan psikis yang perlu mendapat perhatian serius.
Ia juga menyoroti beberapa penyebab psikosomatis yang kerap dialami individu, seperti konflik internal, pengalaman masa lalu, atau masalah yang belum terselesaikan.
Sebagai solusi, Endro mengajak keluarga untuk membangun komunikasi terbuka dan jujur.
Ia menekankan pentingnya mendengarkan anggota keluarga tanpa menghakimi, serta memberikan dukungan emosional.
“Komunikasi adalah kunci. Dengarkan pendapat dan perasaan anggota keluarga dengan penuh perhatian. Tunjukkan bahwa Anda peduli dan siap mendukung mereka,” katanya.
Selain itu, ia juga menyebutkan pentingnya memahami bahasa cinta, seperti pujian, sentuhan, pelayanan, waktu berkualitas, dan pemberian hadiah, sebagai cara untuk mempererat hubungan keluarga.
Endro berharap, melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat memahami pentingnya ketahanan keluarga sebagai fondasi utama bangsa.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam membangun keluarga yang harmonis.
“Keluarga adalah tempat kita belajar cinta, saling mendukung, dan membangun kekuatan bersama. Jika keluarga kuat, bangsa pun akan maju,” tutupnya.(*)