KUKAR: Rembuk dan Expo KTNA Nasional 2025 yang berlangsung sejak 19 September resmi berakhir pada Senin, 22 September 2025, di halaman parkir Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar).
Rangkaian kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini dinilai sukses besar dan bahkan disebut sebagai standar penyelenggaraan untuk agenda serupa di masa mendatang.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menyampaikan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan kepada daerah ini sebagai tuan rumah.
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri saat kegiatan penutupan, menegaskan bahwa keberhasilan acara tak lepas dari kerja keras panitia dan dukungan berbagai pihak.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika masih terdapat kekurangan dalam pelayanan kepada para kontingen dari seluruh Indonesia.
Bupati berharap pengalaman yang diperoleh selama kegiatan bisa menjadi motivasi bagi para peserta.
Ia berpesan agar segala kekurangan ditinggalkan di Kukar, sementara hal-hal baik dapat dibawa pulang ke daerah masing-masing sebagai kesan berharga setelah mengikuti kegiatan ini.
Rembug dan Expo KTNA 2025 dimaksudkan sebagai wadah bertukar informasi, merumuskan strategi, serta memperkuat program untuk memajukan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani maupun nelayan.
Aulia menilai forum ini penting untuk mempercepat pembangunan pertanian di daerah.
Ketua KTNA Nasional, Yadi Sofian Noor, memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan kegiatan.
Ia mengingatkan bahwa Kukar sebelumnya juga pernah menjadi tuan rumah Pekan Nasional (PENAS) pada 2011 yang kala itu tercatat sebagai penyelenggaraan paling sukses dengan perputaran ekonomi mencapai Rp250 miliar.
Menurut Yadi, catatan tersebut kini kembali terulang lewat Expo 2025, terutama dengan gagasan menggabungkan kegiatan dengan pasar murah dan UMKM yang dinilainya tepat momentum. Ia menegaskan, capaian ini akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan agenda KTNA berikutnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pemerintah daerah dan pengurus KTNA Kukar atas komitmen besar mereka terhadap keberhasilan acara.
Yadi menambahkan bahwa KTNA harus terus hadir di tengah masyarakat dan menjadi bagian dari kemandirian petani, sesuai dengan prinsip “dari petani, oleh petani, dan untuk petani.”
Ketua KTNA Kukar, Edi Damansyah, menilai rangkaian kegiatan berjalan sesuai rencana. Ia menyebut perputaran ekonomi dari pasar murah dan UMKM selama tiga hari mampu menembus lebih dari Rp1 miliar.
Selain agenda utama, kegiatan juga meliputi panen raya, lomba kelompencapir, hingga kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk berdialog dengan Otorita IKN terkait pendataan lahan petani di kawasan hutan Samboja dan Samboja Barat.
Edi Damansyah menyampaikan apresiasi kepada peserta sekaligus memohon maaf atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan.
Sebagai hasil akhir, forum menghasilkan 12 butir kesimpulan penting.
Beberapa di antaranya mencakup dukungan terhadap hilirisasi pembangunan pertanian bersama Kementerian Pertanian, pelatihan peningkatan kualitas SDM pertanian, serta komitmen mendukung target swasembada beras.
Selain itu, KTNA juga mendorong penyediaan pupuk sesuai kebutuhan, mendukung keberlanjutan pembangunan IKN, serta mempersiapkan data peserta untuk PENAS Petani Nelayan XVII di Gorontalo pada 2026.
Acara penutupan ditandai dengan pelepasan burung dara, penyerahan penghargaan dan cenderamata, serta pemberian hadiah kepada para pemenang lomba.