KUKAR: Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri menegaskan pentingnya pelestarian budaya daerah sebagai bagian dari jati diri dan kekayaan hakiki masyarakat.
Hal itu disampaikannya saat membuka Festival Budaya Srimuntai dan Festival Batu Bumbun dalam rangka peringatan HUT ke-165 Kecamatan Muara Muntai, yang digelar di Lapangan Sepak Bola Gajah Mada, Desa Muara Muntai Ilir, Sabtu malam, 1 November 2025.
Aulia menuturkan bahwa kegiatan semacam ini memiliki nilai edukatif yang besar bagi anak-anak dan generasi muda.
Ia menilai, festival budaya dapat menjadi sarana pengingat sekaligus penguat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan leluhur.
“Kegiatan ini bisa mengingatkan kembali pada anak-anak dan generasi muda tentang budaya itu sendiri. Dengan adanya budaya ini dan merupakan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kukar, ini bisa terus dilestarikan serta terjaga dengan baik,” ujarnya.
Aulia juga berharap pelaksanaan festival ke depan tidak hanya berfokus pada kesenian dan pertunjukan, tetapi turut melibatkan cabang olahraga tradisional yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Kutai Kartanegara.
Ia mencontohkan beberapa permainan khas daerah yang patut diangkat kembali dalam ajang serupa.
“Nanti bisa dirangkaikan dengan acara-acara olahraga tradisional, seperti Belogo, Begasing, Benggrang, Beasin Naga, dan lain sebagainya,” ujar Aulia.
“Supaya anak-anak kita, generasi muda kita bisa mengetahui dan memahami acara-acara budaya, dan merupakan kekayaan hakiki yang dimiliki oleh Kabupaten Kukar,” sambungnya.
Lebih lanjut, Aulia menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dan pemerintah desa dalam menjaga kesinambungan kegiatan budaya.
Ia menilai, kolaborasi yang kuat antar elemen masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan pelestarian tradisi yang mulai tergerus oleh arus modernisasi.
“Budaya harus terus hidup di tengah masyarakat. Pemerintah akan selalu mendukung agar kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin yang bisa membangkitkan kebanggaan terhadap identitas lokal,” katanya.
Ia berharap festival budaya tersebut tidak hanya menjadi perayaan seremonial tahunan, melainkan berkembang menjadi ruang ekspresi masyarakat lokal yang mampu menarik minat wisatawan dan memperkuat ekonomi berbasis budaya.
Sementara itu, Camat Muara Muntai, Mulyadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar.
Ia menjelaskan, festival tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-165 Kecamatan Muara Muntai.
“Festival Batu Bumbun yang kedua tahun ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Desa Muara Muntai Ilir dalam rangka juga menyambut HUT Kecamatan Muara Muntai,” ungkap Mulyadi.
Ia menambahkan, kegiatan budaya Srimuntai dan Batu Bumbun akan berlangsung selama sepekan, mulai 1 hingga 7 November 2025.
Setiap malamnya, panggung utama akan diisi dengan beragam pertunjukan seni tari dan budaya yang menampilkan bakat-bakat lokal dari Muara Muntai.
“Yang setiap malamnya akan diisi berbagai macam kegiatan seni tari dan budaya, dengan menampilkan para talenta dari Muara Muntai,” jelasnya.
Festival tersebut diharapkan dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk memperkuat rasa kebersamaan, menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, serta memperkenalkan keindahan tradisi Kutai Kartanegara ke khalayak yang lebih luas.
