JAKARTA: Setelah melewati fase yang penuh tantangan di era pandemi, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (BEI: GIAA/Garuda), terus melakukan berbagai langkah perbaikan.
Dengan segala upaya, kinerja Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia, berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar 252 juta dolar AS.
“Penerbangan haji di 2023, menjadi menyumbang terbesar dari laba yaitu 235,17 juta dolar AS atau 154 persen dari tahun sebelumnya yang 92,48 juta dolar AS,” aku Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dalam siaran pers yang diterima narasi.co, Selasa (2/4/2024)
Capaian ini menurut Irfan, semakin memperkuat, fundamen positif kinerja usaha Garuda Indonesia, pasca merampungkan restrukturisasi diakhir 2022.
“Implementasi aksi strategis korporasi, dalam upaya percepatan pemulihan kinerja pasca restrukturisasi. Dibarengi, geliat pergerakan penumpang yang terus tumbuh,” aku Irfan.
Harapannya, ini dapat semakin memperkokoh landasan entitas bisnis Garuda Indonesia secara group. Khususnya fokus dalam mengoltimalkan pendapatan usaha. Juga upaya pembukuan laba kinerja perusahaan, secara berkelanjutan.
Lebih jauh tentang kinerja, Irfan mengatakan, pihak Perusahaan konsisten catat kinerja positif yang terefleksi dalam pertumbuhan pendapatan usaha konsolidasi kinerja 2023, yang tumbuh sekitar 40 persen, atau 2,94 miliar dolar AS, dibanding tahun sebelumnya 2,1 miliar dolar AS.
“Hal ini merupakan salah satu indikator langkah penyehatan kinerja usaha yang terus berjalan on the track,” ungkap Irfan.
Irfan mengatakan, pendapatan usaha tersebut didorong dari penerbangan berjadwal, yang naik 41 persen year on year (YoY), jadi 2,37 miliar dolar AS dari sebelumnya 1,68 miliar dolar AS.
Ini sejalan dengan pergerakan masyarakat yang menggunakan transportasi udara di fase pasca pandemi covid-19, yang bergerak mendekati situasi sebelum pandemi.
Menurut Irfan,pada penerbangan terjadwal penumpang tumbuh 52 persen dari tahun sebelhmnya, menjadi 2,22 juta dolar AS.
Selaras dengan penerbangan berjadwal, pendapatan penerbangan tidak berjadwal, juga mencatat pertumbuhan hingga 65 persen atau sebesar 288,03 juta dolar AS, dari tahun sebelumnya yaitu 174,81 juta dolar AS.
“Pendapatan lain-lain turut naik 15 persen dari kinerja 2022 menjadi 270,59 juta dokae AS,” ujar Irfan.
