SAMARINDA : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, menutup Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Acara ini berlangsung di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Rabu (11/12/2024).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda, Muhammad Darham, mewakili Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan bahwa gerakan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi inflasi yang kerap terjadi menjelang hari besar keagamaan dan tahun baru.
“Menjelang Natal dan Tahun Baru biasanya ada inflasi kenaikan harga kebutuhan pokok. Untuk itu, Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukan upaya stabilisasi harga agar inflasi tidak terjadi,” ujar Muhammad Darham.
Gerakan Pangan Murah ini ditujukan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga yang terjangkau. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah bagi petani, pelaku usaha, dan UMKM untuk memasarkan produknya.
“Kami harapkan gerakan ini dapat menjadi jembatan bagi petani dan UMKM untuk memasarkan produk mereka dengan harga yang wajar. Ini adalah langkah nyata pemerintah dalam membantu masyarakat menghadapi tantangan ekonomi, terutama kenaikan harga bahan pangan,” tambah Darham.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga memastikan bahwa ketersediaan pangan di Samarinda masih aman dan harga tetap terkendali.
“Sampai saat ini, harga pangan masih cukup terkendali. Masyarakat tidak perlu panik, karena stok pangan aman,” jelasnya.
Selain menstabilkan harga, Gerakan Pangan Murah juga dirangkai dengan kampanye anti-pemborosan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola konsumsi dan mengurangi pemborosan bahan pangan.
“Saya juga menghimbau agar gerakan seperti ini dapat dilakukan di berbagai tempat untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas,” pungkasnya.
Dengan adanya Gerakan Pangan Murah, diharapkan masyarakat Samarinda dapat melewati Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga pangan.(*)