SAMARINDA: Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud meyakini program unggulan Gratispol Pendidikan bukanlah cost, melainkan investasi terbesar negara yang dampaknya bisa dirasakan 100 hingga 1000 tahun dengan membangun sumber daya manusia (SDM).
“Insyaallah 5-10 tahun ke depan kita akan merasakan bagaimana SDM Kaltim akan segera berakselerasi dengan provinsi yang sudah maju di Indonesia. Kami meyakini insyaallah generasi Kaltim ke depannya tidak tertinggal, tetapi memimpin di bidang SDM,” yakinnya.
Hal itu ia katakan pada Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Swasta di Kalimantan Timur di Olah Bebaya Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Senin, 7 Juli 2025.
Harum, sapaan akrabnya meminta seluruh insan intelektual untuk mensosialisasikan kepada seluruh intelektual-intelektual muda yang ada di Kaltim, baik swasta maupun negeri serta memastikan agar program ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Ia menjelaskan, di 2025 ini Gratispol hanya akan diberikan untuk tahun ajaran baru.
Sementara mahasiswa semester 2 sampai dengan 8 akan ditanggung di APBD Murni 2026.
Dirinya menegaskan, PKS ini menjadi momentum yang sangat penting.
Bukan sekadar serenomi penandatanganan, tapi langkah nyata untuk Kaltim lebih cerah menuju generasi emas dan program ini benar-benar terbuka, inklusif untuk semuanya tanpa memandang suku, agama maupun bahasa serta budaya.
“PKS ini menjadi bukti komitmen Pemprov. Bukan hanya wacana, tapi bukti nyata dan kami sangat sungguh-sungguh berkonsentrasi ingin membuka akses seluas-luasnya bagi seluruh generasi muda untuk menempuh pendidikan tanpa terkendala biaya,” tegasnya.
Baginya, ini tidak lagi berbicara kampanye ataupun janji politik.
Ini adalah kerja sama yang diwujudkan dalam kesungguhan membangun generasi emas Kaltim.
“Kami bersyukur dan menyambut baik sinergi yang terbangun dengan kampus-kampus mitra, khususnya perguruan tinggi negeri yang telah mengantongi data mahasiswa baru di tahun ajaran 2025/2026 dan tentunya data ini langsung kita bergerak tanpa perlu menunggu lama,” tuturnya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menekankan, basis data yang diambil untuk Program Gratispol bagi seluruh mahasiswa baik swasta maupun negeri itu adalah berdasarkan tahun ajaran baru.
“Adapun catatan kelebihannya kami menambahkan maksimum 10 persen kuota untuk setiap perguruan tinggi. Jadi kalau tahun kemarin ada 1.000, maka tahun ini maksimum 1.100. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk pemerataan di semua universitas baik swasta maupun negeri,” jelasnya.
Harum menambahkan, program ini adalah bagian kebijakan besar dari Pemprov dalam menbangun SDM yang unggul melalui akses pendidikan yang merata.
“Tentu ini bukan hanya kerja Pemprov, tapi kolaborasi strategis antara pemerintah, kampus masyarakat dan kami meyakini daya saing di Kaltim akan semakin kuat, baik ditingkat regional, nasional maupun internasional,” ucapnya.
Sebagai informasi, perguruan tinggi swasta yang melakukan penandatanganan dengan Pemprov Kaltim hari ini berjumlah 45 PTS.
Tampak hadir dalam penandatanganan tersebut, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji dan Sekda Kaltim Sri Wahyuni. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Emmi