Samarinda – Advance payment (pembayaran di awal) insentif dari Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Berbasis Lahan pada skema Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) menjadi pengakuan dunia atas komitmen Kaltim menjaga hutan dan lingkungan dari deforestasi dan degradasi hutan.
Bermodal pengakuan ini menurut Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, maka pantas bagi Kaltim untuk ditetapkan sebagai ibu kota baru Indonesia di masa depan.
Namun Isran sedikit miris, sebab masih ada saja yang meragukan rencana besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun kekuatan Indonesia sentris, bukan lagi Jawa sentris dengan membangun ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Kalau masih ada yang bertanya, IKN akan merusak lingkungan, saya yang jawab. Sudah ada yang menggaransi. Salah satu yang menjamin adalah saya. Saya jaminannya,” tegas Isran di depan ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kaltim saat mengikuti Kuliah Umum War On Drug yang disampaikan oleh Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Reinhard Golose di Auditorium Universitas Mulawarman, Rabu (9/11/2022).
Keyakinan Isran untuk menjamin bahwa IKN tidak akan merusak hutan karena saat ini sudah dibangun Persemaian Mentawir, di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara. Luasnya sekitar 24 hektare. Sebab itulah, Isran sangat yakin untuk menjadi penjamin.
“Kalau akan merusak hutan, saya akan jadi orang pertama yang menolak IKN dilanjutkan,” tegasnya.
Persemaian Mentawir ini disiapkan untuk penanaman kembali kawasan hutan alam di sekitar ibu kota negara.
Isran menjelaskan, karena seriusnya soal hutan IKN ini, Presiden Jokowi bahkan sudah tiga kali berkunjung ke Persemaian Mentawir.
Jokowi ingin memastikan rehabilitasi hutan di kawasan IKN berjalan sesuai rencana, dimulai dari penyiapan bibit pohon yang akan ditanam. IKN akan dibangun dengan konsep forest city atau kota di tengah hutan.
Sebagai informasi, bibit pohon yang saat ini disemai dan nantinya akan ditanam di IKN, bukan hanya jenis tanaman yang tumbuh di Pulau Kalimantan, tapi semua jenis pohon endemik yang tersebar di Indonesia, bahkan dunia.
Sejak awal Jokowi sudah menegaskan bahwa pembangunan IKN akan diawali dengan merehabilitasi hutan. Oleh karena itu, Jokowi tak pernah melewatkan waktu untuk memantau langsung perkembangan Persemaian Mentawir.
“Inilah yang sering saya sampaikan bahwa pembangunan IKN akan kita awali dengan merehabilitasi hutan agar kembali pada fungsi semula yaitu sebagai hutan tropis dan bukan hutan yang monokultur yang homogen,” tegas Jokowi.
Persemaian Mentawir memproduksi 15-20 juta bibit pohon yang antara lain terdiri dari kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, lempung, bengkirai, jati, ulin hingga jambu-jambuan.
Kehadiran pepohonan itu kelak diharapkan dapat menarik hewan dan burung-burung untuk masuk ke habitatnya kembali di IKN.
“Kita sangat serius untuk urusan lingkungan. Justru kita enggak bangun (IKN) di sini kalau lingkungan makin rusak,” tandas Jokowi lagi.