SAMARINDA : Setelah sempat mengalami lonjakan pasca Natal dan Tahun Baru 2025, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Segiri Samarinda mulai menunjukkan penurunan.
Penurunan ini membawa sedikit angin segar bagi pedagang dan pembeli yang setiap hari memadati pasar tradisional terbesar di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut.
Wiji (43), seorang pedagang sayur yang telah berjualan di Pasar Segiri selama 26 tahun, menyebut harga cabai yang sebelumnya melambung tinggi kini berangsur turun.
“Dari tiga hari kemarin, harga cabai turun sekitar 30 persen. Tahun baru kemarin cabai sempat mencapai 100 hingga 120 ribu per kilogram, sekarang turun jadi 80 sampai 75 ribu,” jelas Wiji saat ditemui di lapak dagangannya, Selasa 7 Januari 2025.
Selain cabai, harga bawang merah juga mengalami penurunan dari 40 ribu menjadi 30 ribu per kilogram. Namun, harga bawang putih justru sedikit naik dari 40 ribu menjadi 43 ribu per kilogram.
“Harga sayuran lain sebagian besar normal atau turun,” tambahnya.
Wiji juga mengungkapkan bahwa pasokan cabai dan sayur di pasar ini sebagian besar berasal dari Sulawesi dan Surabaya.
Menurutnya, kondisi pasar dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk jumlah pelanggan.
“Keluhan pedagang itu beda-beda, tergantung kondisi pasar dan langganan. Kalau saya, Alhamdulillah, ramai atau sepi pasti ada aja yang belanja,” ungkapnya dengan optimis.
Hal serupa diungkapkan Zena (35), pedagang sembako di Pasar Segiri. Ia menyebut harga beras justru mengalami sedikit penurunan.
“Untuk harga beras per karung ada penurunan sekitar 10 ribu. Dari 350 ribu jadi 340 ribu, tergantung merek. Tapi, harga per kilogram tetap stabil di angka 13 ribuan,” ujarnya.
Namun, berbeda dengan beras, harga telur dan minyak goreng justru mengalami kenaikan. Zena mencatat harga telur masih bertahan di 56 ribu per kilogram sejak Desember lalu, naik dari harga normal 52 ribu.
Sementara itu, harga minyak goreng naik dari 223 ribu menjadi 228 ribu per kardus. Harga eceran minyak goreng per liter pun menyentuh angka 22 ribu.
“Telur dan beras di sini banyak didatangkan dari Surabaya karena kualitasnya bagus,” ucapnya.
Dengan kondisi pasar yang kembali stabil, para pedagang tetap bersyukur atas keberlangsungan roda ekonomi di Pasar Segiri.(*)