SAMARINDA: Harga komoditas sawit kembali menunjukkan tren positif di Kalimantan Timur (kaltim).
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyambut baik kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) dan menekankan pentingnya hilirisasi serta pembangunan pabrik kelapa sawit mini guna meningkatkan kesejahteraan petani dan menurunkan angka kemiskinan.
Seno Aji menyampaikan optimismenya terhadap masa depan industri sawit di Kaltim.
Ia menyebut kemenangan Indonesia dalam sengketa perdagangan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai salah satu faktor pendorong naiknya harga sawit.
Selain itu, instruksi Joko Widodo ketika masih menjabat sebagai presiden, untuk meningkatkan pemanfaatan biodiesel dari B30 menjadi B50 diyakini akan memberi dampak langsung bagi petani.
“Sawit sekarang mulai merapat naik terus sejak Indonesia memenangkan perang dagang dengan WTO. TBS sekarang mencapai Rp 3.200 per kilogram. Saya yakin ke depan bisa lebih tinggi lagi,” ujarnya, Sabtu, 17 Mei 2025.
Dengan harga yang terus menguat, Seno berharap petani makin termotivasi merawat kebun sawit mereka.
“Kami terus mendorong petani agar serius merawat kebunnya. Ini akan menyerap tenaga kerja dan menekan angka kemiskinan di Kaltim,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Kaltim saat ini tengah mengakselerasi program hilirisasi sawit.
Beberapa pabrik refinery telah berdiri di Balikpapan Processing Port (BPP) dan Bontang, dan akan terus ditambah.
Seno juga menyebut hampir semua kabupaten dan kota di Kaltim kini memiliki pabrik kelapa sawit mini.
Pabrik ini dinilai strategis karena memudahkan petani memproses hasil panen dengan biaya lebih efisien dan lokasi yang lebih dekat.
“Saya sudah dapat informasi bahwa pabrik kelapa sawit mini sudah ada di hampir setiap kabupaten dan kota. Ini akan sangat membantu petani,” ucapnya.
Kenaikan harga sawit juga dikonfirmasi Plt Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Andi Siddikia.
Pada Jumat, 2 Mei 2025, ia menyampaikan bahwa harga TBS periode 16–30 April 2025 naik di semua kelompok umur pohon.
Peningkatan ini didorong oleh naiknya harga jual Crude Palm Oil (CPO) sebesar Rp 14.379,83 dan harga kernel (inti sawit) rata-rata Rp 12.164,84, dengan indeks K sebesar 89,27 persen.
Berikut rincian harga TBS per kilogram berdasarkan umur pohon:
* Umur 3 tahun: Rp 2.949,91
* Umur 4 tahun: Rp 3.144,63
* Umur 5 tahun: Rp 3.164,77
* Umur 6 tahun: Rp 3.199,13
* Umur 7 tahun: Rp 3.218,68
* Umur 8 tahun: Rp 3.242,68
* Umur 9 tahun: Rp 3.311,89
* Umur 10 tahun: Rp 3.350,70
Harga ini berlaku sebagai standar untuk petani plasma yang bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS).
Melalui kemitraan ini, petani memperoleh harga yang lebih adil dan terlindung dari permainan harga oleh tengkulak.
Pemerintah provinsi juga terus mendorong kemitraan antara kelompok tani dan pabrik minyak sawit.
Kolaborasi ini dinilai meningkatkan transparansi harga serta memperkuat kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
Selain hilirisasi, Pemprov Kaltim juga berkomitmen memperluas akses petani terhadap pelatihan, pembiayaan, dan infrastruktur pendukung produktivitas.
Dengan tren harga yang positif dan dukungan menyeluruh dari pemerintah, industri sawit di Kalimantan Timur diharapkan terus tumbuh dan menjadi pilar penting dalam pengentasan kemiskinan. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor : Emmi