
MAHULU: Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, mengalami lonjakan drastis akibat kemarau panjang yang menghambat jalur distribusi logistik ke wilayah perbatasan.
Kenaikan harga paling parah terjadi di Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari, dua wilayah terpencil yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Saat ini, harga beras dilaporkan mencapai Rp1,2 juta per karung (25 kilogram), sementara harga tabung gas LPG 3 kilogram menembus Rp400 ribu. Angka ini menunjukkan lonjakan lebih dari 100 persen dibandingkan harga normal di wilayah perkotaan.
Menanggapi situasi tersebut, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, menilai persoalan utama terletak pada terbatasnya akses transportasi yang belum memadai. Jalur sungai yang selama ini menjadi andalan distribusi kini tak bisa dilalui secara normal karena menyusutnya debit air Sungai Mahakam.
“Sekarang musim kemarau. Debit air kecil, surut, dan batu-batu sungai bermunculan. Transportasi dari Long Bagun ke Long Pahangai dan Long Apari jadi tidak efektif. Akibatnya, distribusi barang terganggu dan harga-harga naik tajam,” ujar Ekti saat diwawancarai pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Ia juga menyebut bahwa kemarau panjang membuka celah bagi sebagian pedagang untuk menaikkan harga secara sepihak dengan alasan kelangkaan pasokan. Menurutnya, kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu.
“Kebijakan prinsip seperti ini seharusnya menjadi perhatian langsung bupati. Kami di DPRD provinsi tentu mendukung Pemprov Kaltim, tapi yang paling tahu kondisi lapangan adalah pemkab,” katanya.
Ekti mengakui bahwa jalur darat sudah mulai dibuka untuk menjangkau beberapa wilayah di Mahulu. Namun, infrastruktur masih sangat terbatas. Mobil double cabin hanya bisa mencapai titik tertentu seperti Long Lunuk, sementara akses ke Long Pahangai dan Long Apari masih sangat sulit.
“Dari Kutai Barat, dari Tering ke Ujoh Bilang hingga Long Apari itu jaraknya ratusan kilometer. Jalannya belum sempurna. Kalau hanya mengandalkan sungai yang surut, wajar jika pengangkutan barang tersendat dan harga melonjak,” jelasnya.
Ia menyarankan agar DPRD Mahakam Ulu segera mengambil langkah strategis untuk menjembatani keluhan warga dan mengusulkan solusi konkret kepada pemkab. Salah satu opsi yang bisa ditempuh adalah pengadaan logistik darurat atau subsidi ongkos angkut untuk menekan harga sembako.
Sebagai informasi, Kabupaten Mahulu merupakan daerah perbatasan yang sangat bergantung pada jalur sungai untuk distribusi kebutuhan pokok. Ketika air surut, satu-satunya alternatif hanyalah jalur darat yang terbatas dan berbiaya tinggi.

 
		 
