BALIKPAPAN: Upaya pencarian terhadap Pardi Wijaya (31), warga Jalan Pattimura Gang Arban, Batu Ampar, yang dilaporkan diterkam buaya di Sungai Kariangau, Kelurahan Solok Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, terus dilakukan.
Hingga hari kedua operasi, tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Pencarian pada Kamis, 16 Oktober 2025 dimulai sejak pukul 08.00 WITA, dengan penyisiran sejauh 1,75 kilometer dari lokasi kejadian menggunakan rubber boat Basarnas, perahu nelayan, serta speed boat milik masyarakat.
Komandan Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan (Dansru) Nur Ngalim menjelaskan, sebelum terjun ke lapangan, seluruh unsur gabungan terlebih dahulu melaksanakan briefing untuk membahas rencana dan strategi pencarian.
“Fokus pencarian hari ini berada di area yang diduga menjadi lintasan buaya,” ujar Nur Ngalim.
Ia menambahkan, meski kondisi arus sungai relatif tenang, tingkat risiko di lapangan masih tinggi karena kemungkinan serangan buaya tetap ada. Oleh sebab itu, seluruh personel diminta untuk bekerja dengan kewaspadaan maksimal dan tetap berjarak aman dari tepi sungai.
Operasi SAR hari kedua melibatkan puluhan unsur gabungan dari berbagai instansi dan relawan, antara lain: Kantor SAR Balikpapan (Basarnas), Koramil Balikpapan Barat, Polsek Balikpapan Barat, BPBD Kota Balikpapan, Disdamkar Balikpapan, Banda Indonesia, Relawan Gabungan Balikpapan, Keluarga korban dan masyarakat setempat
Kondisi cuaca dilaporkan cerah berawan, dengan gelombang sungai tenang dan angin berkecepatan rendah, sehingga mendukung jalannya operasi penyisiran.
Hingga pukul 17.30 WITA, hasil pencarian masih nihil. Tim gabungan kemudian melakukan debriefing sore untuk mengevaluasi hasil pencarian dan menyusun rencana lanjutan.
“Hingga sore ini belum ditemukan tanda-tanda korban. Besok pagi kami akan melanjutkan pencarian dengan memperluas area dan menyesuaikan taktik di lapangan,” kata Nur Ngalim.
Rencananya, operasi pencarian hari ketiga akan dimulai pada Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 07.30 WITA, dengan memperluas radius penyisiran dan menambah titik pengamatan dari darat.
Pardi Wijaya dilaporkan hilang pada Selasa malam 14 Oktober, sekitar pukul 18.35 WITA, saat memancing di pinggir Sungai Kariangau.

 
		 
