SAMARINDA: Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Timur (Kaltim), Sufian Agus, menegaskan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar peristiwa historis, tetapi momentum reflektif untuk memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.
“Kita menikmati ideologi yang luar biasa ini, yang mampu menyatukan rakyat Indonesia,” ujarnya usai bertindak sebagai instruktur upacara Hari Lahir Pancasila 2025 di GOR Kadrie Oening Sempaja, Minggu, 1 Juni 2025.
Sufian menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila khususnya kepada generasi muda, yang akan menjadi tonggak utama mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Pada saat ini kita fokuskan generasi muda di 2045 adalah generasi emas yang kita harapkan luar biasa,” tuturnya.
Ia menggarisbawahi peran penting Kesbangpol dalam pembinaan karakter generasi muda, terlebih di tengah derasnya arus informasi dan pengaruh media sosial global.
“Banyak pengaruh-pengaruh media sosial yang begitu luar biasa. Bagaimana kita mengingatkan generasi muda jangan sampai terpengaruh dunia luar,” tegasnya.
Dalam upacara tersebut, Sufian juga menyampaikan amanat tertulis Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Yudian Wahyudi.
Disebutkan bahwa Pancasila merupakan jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, sekaligus bintang penuntun menuju Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
“Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebhinnekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu,” ujarnya membacakan sambutan BPIP.
Setiap sila, lanjutnya, mengandung prinsip-prinsip dasar untuk membangun bangsa yang mengedepankan gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Sufian menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi fondasi utama pembangunan nasional.
Menurutnya, kemajuan di bidang ekonomi dan teknologi yang tidak dibarengi dengan pedoman moral Pancasila berisiko melahirkan ketimpangan dan krisis kemanusiaan.
Maka dari itu, memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial, terutama di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi.
Ia juga menekankan pentingnya pembumian Pancasila sebagai tanggung jawab bersama semua elemen bangsa, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga kaum muda.
“Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila,” ajaknya.
Ia mengajak semua pihak menjadikan setiap langkah, kebijakan, ucapan, dan tindakan sebagai cerminan nyata dari semangat Pancasila.
Upacara tersebut turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kaltim, pimpinan perangkat daerah Provinsi Kaltim, perwakilan instansi vertikal/kementerian/lembaga, serta tokoh-tokoh organisasi kemasyarakatan. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor : Emmi
