
SAMARINDA: Ketua Badan Kehormatan DPRD Kalimantan Timur, Subandi, menyerukan agar peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2025 dijadikan momentum untuk meninggalkan ego sektoral dan memperkuat solidaritas lintas sektor.
Dalam pernyataannya pada Selasa, 20 Mei 2025, Subandi menekankan bahwa Harkitnas tak boleh berhenti sebagai seremoni tahunan, melainkan harus dihidupkan dalam tindakan nyata.
Sebagai Anggota Komisi III dari Fraksi PKS, Subandi melihat bahwa salah satu hambatan terbesar dalam pembangunan bangsa justru datang dari dalam: sikap mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
“Kita harus tinggalkan ego sektoral. Yang perlu kita kedepankan adalah kepentingan bangsa dan negara. Itu lebih utama dari segalanya,” tegasnya.
Ia menilai bahwa nilai-nilai yang diwariskan oleh Boedi Oetomo sejak 1908 harus diaktualisasikan dalam konteks kekinian, terutama dalam menjaga persatuan dalam keberagaman serta memperkuat solidaritas sosial mulai dari lingkungan terkecil.
“Kalau kita ingin bangsa ini kuat, kita harus mulai dari rumah kita. Jaga persatuan, jaga kerukunan. Dari situlah akar kekuatan bangsa tumbuh,” katanya.
Menurutnya, kekuatan Indonesia tidak semata dibangun lewat proyek-proyek besar, tetapi melalui kepedulian sosial dan kekompakan masyarakat di tingkat bawah.
Ia mendorong kolaborasi yang inklusif dan terbuka antar warga, pemerintah, serta komunitas lokal tanpa mengedepankan kepentingan sempit.
“Harkitnas ini jangan hanya jadi ritual tahunan. Ini panggilan untuk mempererat gotong royong dan semangat saling bantu, dari tingkat RT sampai nasional,” ujarnya.
Subandi meyakini bahwa jika semangat kebangkitan nasional benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Indonesia akan menjadi bangsa yang matang, tangguh, dan bersatu dalam menghadapi tantangan zaman.
“Kalau semangat kebangkitan ini kita bawa ke kehidupan sehari-hari, saya yakin bangsa ini akan lebih kuat, lebih dewasa, dan lebih bersatu,” tutupnya.