SAMARINDA : Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah (DPPKUKM) Kalimantan Timur (Kaltim) Heni Purwaningsih menyebut kesiapan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 kurang lebih sama dengan hari besar keagamaan.
“Kita tidak bisa jauh dari barang kebutuhan pokok karena memenuhi hajat hidup orang banyak,” ujarnya.
Hal itu ia katakan pada Jumpa Pers yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim di Ruang Crystal 5 lantai 5, Hotel Mercure Samarinda Jalan Mulawarman, Senin (23/12/2024).
Ia mengaku, sudah menjadi tugas pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mewujudkan kondisi stabilisasi baik segi harga, ketersediaan hingga mutu yang terjamin.
Dirinya pun memaparkan, perkembangan inflasi “month to month” Kaltim per November 2024 mencapai 0,08 persen. Angka ini lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 0,30 persen.
“Ini membuktikan upaya kita menghadapi inflasi sudah ‘on the track’,” tuturnya.
Adapun lima komoditas dominan penyumbang inflasi/deflasi “month to month” November 2024 diantaranya bawang merah, tomat, daging ayam ras, minyak goreng dan angkutan udara.
Heni memastikan ketersediaan pangan untuk Nataru 2025 cukup. Sehingga ia meminta masyarakat untuk tidak “panic buying”.
Sebagai informasi, “panic buying” diartikan sebagai perilaku pembelian mendadak untuk barang-barang konsumsi dalam kuantitas yang banyak sampai pada tahap penimbunan.
Pihaknya juga mengupayakan berbagai cara untuk stabilisasi kebutuhan pokok ini seperti menggelar pasar murah di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Hadir pada acara tersebut, Kadiskominfo Kaltim M Faisal, Kepala DPTPH Kaltim Kaltim Siti Farisyah Yana serta rekan-rekan media.(*)