JAKARTA: Untuk memperkuat pengawasan keselamatan penerbangan nasional, Indonesia mendapatkan dukungan langsung dari International Civil Aviation Organization (ICAO).
Melalui kedatangan Combined Action Team (CAT), ICAO melaksanakan Technical Assistance Mission di Jakarta pada 11-15 Agustus 2025 bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan.
Misi ini bertujuan menilai kemajuan Indonesia dalam menerapkan delapan critical element pengawasan keselamatan di delapan area audit, yaitu LEG, ORG, PEL, OPS, AIR, AIG, ANS, dan AGA.
Selain itu, ICAO akan memberikan rekomendasi perbaikan yang perlu ditindaklanjuti.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Sokhib Al Rokhman, yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Udara, menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja sama dan dukungan ICAO.
“Kami menyambut baik kehadiran tim ICAO CAT Mission di Indonesia, dan ini merupakan kehormatan bagi kami,” ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan.
Sokhib menambahkan, misi ini menjadi momentum penting untuk memastikan regulasi dan praktik penerbangan Indonesia selaras dengan standar internasional.
Pembukaan kegiatan dihadiri para pakar ICAO dari kawasan Asia Pasifik serta perwakilan instansi dalam negeri, seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta Tim USOAP dan National Continuous Monitoring Coordinating (NCMC) Ditjen Hubud.
Ditjen Hubud sebagai regulator menegaskan komitmennya untuk memenuhi dan menindaklanjuti seluruh rekomendasi Tim ICAO CAT Mission sebagai bagian dari upaya berkelanjutan meningkatkan keselamatan penerbangan sipil di Indonesia.