JAKARTA: Untuk mendorong inovasi dan meningkatkan kinerja industri perasuransian Indonesia, Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) Media Asuransi kembali menyelenggarakan ajang Insurance Market Leaders Award.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil kajian terhadap laporan keuangan tahun buku 2024 (audited) dari berbagai entitas industri perasuransian, termasuk perusahaan asuransi jiwa, asuransi umum, reasuransi (konvensional dan syariah), asuransi jiwa syariah (baik full-fledged maupun unit syariah), serta asuransi umum syariah (full-fledged dan unit syariah).
Selain itu, kajian juga dilakukan terhadap Data Statistik Perasuransian 2023 dari OJK yang mencakup industri pialang asuransi, pialang reasuransi, dan penilai kerugian asuransi.
Ajang penghargaan yang telah memasuki tahun ke-7 ini dianugerahkan kepada 106 perusahaan perasuransian dan diselenggarakan pada Rabu malam, 16 Juli 2025, di Hotel Luwansa, Jakarta.
Pimpinan LRMA, Mucharor Djalil, menyampaikan bahwa penghargaan Market Leaders ini telah menjadi agenda tahunan sejak pertama kali digelar pada 2019.
Untuk tahun 2025, LRMA membagi industri ke dalam 11 kelompok, dengan pemisahan pertama kali antara perusahaan nasional dan joint venture di sektor asuransi jiwa, asuransi umum, serta pialang asuransi, mengacu pada klasifikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dari klasifikasi tersebut, sebanyak 10 perusahaan asuransi jiwa berhasil ditetapkan sebagai market leader dari total 22 perusahaan di kelompok ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Yulius Bhayangkara, menyampaikan harapannya agar pelaku industri dapat terus membentuk persepsi positif terhadap industri asuransi di tengah kondisi ekonomi nasional yang tengah mengalami perlambatan.
“Persepsi masyarakat ada di tangan Bapak dan Ibu sekalian. Walaupun ekonomi sedikit melambat, kita tetap harus percaya bahwa Indonesia akan terus maju,” ujar Yulius dalam sambutannya.
Ia menegaskan pentingnya semangat dan optimisme seluruh pelaku industri untuk terus mengedukasi dan membangun kepercayaan publik terhadap industri ini, sejalan dengan tagline Dewan Asuransi Indonesia dan peta jalan OJK: Restoring Public Confidence.
“Bapak dan Ibu lah yang menentukan persepsi masyarakat Indonesia terhadap industri kita. Oleh karena itu, inisiatif Media Asuransi yang memberikan apresiasi kepada pelaku utama industri sangat layak diapresiasi,” tambahnya.
Yulius juga menekankan pentingnya integritas dan kredibilitas perusahaan pemimpin pasar.
“Kalau market leader saja tidak bisa membayar klaim, bayangkan seperti apa citra industri kita. Maka dari itu, apresiasi ini adalah bentuk tanggung jawab besar bagi Bapak dan Ibu yang berada di garis depan,” tutupnya.