SAMARINDA : Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, menyebut tingkat inflasi Kalimantan Timur hingga periode Agustus masih terkendali.
“Diperkirakan sampai akhir tahun sesuai target nasional tidak lebih dari 3 plus minus 1 persen,” kata Isran usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2023 di Istana Negara Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Rakornas yang mengangkat tema “Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan” itu diselenggarakan secara hybrid di Istana Negara dan dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo.
Meski angka inflasi Kaltim masi di atas nasional yang ditarget kisaran 3 persen hingga akhir 2023, Ketua Umum APPSI itu optimis inflasi Kaltim relatif terkendali.
Ia pun sangat berharap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota serius melakukan upaya-upaya pengendalian dan antisipasi.
“Tadi Bapak Presiden sudah ingatkan sinergi lintas sektor. Kita apresiasi upaya Bank Indonesia Kaltim bersama TPID dan TNI sudah melakukan upaya antisipasi dengan melakukan gerakan tanam cabai,” tuturnya.
Selain upaya antisipasi dengan menanam komoditi pangan pemicu inflasi, Isran juga berharap kerja sama antar daerah ditingkatkan guna memenuhi ketersediaan komoditas pangan yang terjangkau.
“Kita masih tergantung daerah lain, tapi jangan bergantung sekali. Kita masih bisa tanam komoditas pangan penyumbang inflasi di Kaltim,” jelasnya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim
Budi Widihartanto menambahkan, upaya pengendalian inflasi telah cukup banyak dilakukan TPID, seperti operasi pasar dan gerakan tanam melibatkan berbagai unsur di daerah.
Termasuk pihaknya telah memfasilitasi kerja sama antardaerah, seperti kerja sama PT Varian Niaga (pabrik gula di Jawa Timur) terkait pengiriman gula ke Kaltim.
“Bawang merah kerja sama dengan Jawa Timur dan beberapa daerah lain,” sebutnya.
Menurutnya, kerja sama antardaerah sangat penting untuk meningkatkan suplai mengingat kebutuhan di Kaltim saat ini sangat tinggi.
“Di antaranya banyaknya proyek-proyek mendukung IKN dan proyek investasi semakin tinggi,” ucapnya.
Acara dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menkeu Sri Mulyani dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, para gubernur, bupati dan wali kota se Indonesia. (*)