SAMARINDA : Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi menegaskan sebagai mitra Ibu Kota Nusantara (IKN), Kaltim harus mampu memenuhi kebutuhan seperti pangan dan holtikultura.
Hal itu, sebab akan terjadi mutasi ribuan aparatur sipil negera (ASN) ke IKN, sehingga kebutuhan pangan otomatis akan meningkat.
“Mulai sekarang harus diantisipasi dengan kegiatan pangan dari hulu sampai hilir,” kata Hadi belum lama ini di Samarinda.
Hadi mengaku, hal tersebut bukanlah pekerjaan mudah mengingat Kaltim masih belum swasembada pangan sehingga harus melakukan kerja sama dengan provinsi-provinsi pemasok komoditas untuk pemenuhan pangan di Kaltim.
“Disamping meningkatkan ketahanan pangan, mau tidak mau Kaltim juga harus melakukan hubungan kerja sama antarprovinsi melalui business matching, seperti kerja sama dengan Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” tuturnya.
Mantan legislator Karang Paci dan Senayan itu berharap kerja sama antardaerah tersebut hanya bersifat sementara karena Kaltim yang terdiri dari sepuluh kabupaten dan kota memiliki lahan pertanian potensial seperti di Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser dan Kutai Timur.
“Untuk mewujudkan Kaltim mandiri pangan atau berdaulat pangan, tentu diperlukan kerja keras instansi terkait serta melibatkan swasta melakukan pengembangan modernisasi pertanian dan inovasi guna mendorong produksi dan produktivitas pangan,” tegasnya.
Ia menambahkan, Kaltim melalui Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) terus berupaya mendorong agar produksi pertanian meningkat, seperti membuka percetakan lahan sawah baru, bantuan bibit unggul, pupuk maupun alat mesin pertanian.
“Kita berusaha agar sarana pertanian semakin baik dan modern, termasuk peningkatan kapasitas petani melalui pembinaan dan pendampingan,” pungkasnya. (*)
