
SAMARINDA: Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H, Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, mengingatkan Pemerintah Provinsi agar memperketat pengawasan terhadap distribusi hewan kurban guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Firnadi menegaskan bahwa kesehatan hewan kurban bukan sekadar persoalan teknis peternakan, melainkan menyangkut langsung kesehatan masyarakat. Ia menekankan bahwa daging kurban yang akan dibagikan harus aman dan layak dikonsumsi.
“Ini bukan semata urusan teknis, tetapi soal kesehatan publik. Hewan kurban harus sehat dan bebas dari PMK,” tegas Firnadi, Jumat, 23 Mei 2025.
Ia mendesak Dinas Peternakan, Balai Karantina, dan aparat terkait untuk memperketat jalur distribusi hewan kurban, terutama yang didatangkan dari luar daerah. Setiap hewan, menurutnya, wajib melalui uji kesehatan, vaksinasi, dan memiliki sertifikat bebas PMK.
“Jalur distribusi hewan adalah titik krusial. Jangan ada yang lolos tanpa pemeriksaan,” ujarnya.
Firnadi menambahkan, pelaku usaha seperti pedagang dan peternak harus patuh terhadap prosedur pemeriksaan demi mencegah penyebaran penyakit yang bisa berdampak luas.
Selain pengawasan, Firnadi juga menyoroti pentingnya edukasi publik. Ia mendorong pemerintah melaksanakan kampanye masif agar masyarakat membeli hewan kurban hanya dari tempat yang terverifikasi oleh dinas terkait.
“Kesadaran masyarakat juga penting. Jangan hanya lihat harga murah, tapi pastikan hewan yang dibeli sehat dan tersertifikasi,” ujarnya.
Firnadi juga meminta pengawasan di pasar hewan dan tempat penjualan diperketat menjelang hari pemotongan. Ia mengingatkan bahwa semakin mendekati Iduladha, pengawasan harus semakin intensif.
“Semakin dekat hari H, pengawasan harus makin maksimal. Jangan beri celah hewan sakit masuk pasar,” tegasnya.
Ia berharap Pemprov Kaltim dapat memimpin koordinasi lintas sektor, melibatkan dinas teknis, aparat pengawasan, dan pihak keamanan, demi menjamin pelaksanaan kurban berlangsung aman, tertib, dan sehat.