Samarinda – Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim akan melakukan operasi pengamanan Ketupat Mahakam 2022. Operasi akan dimulai pada 28 April hingga 9 Mei 2022 mendatang.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto membeberkan kalau hal ini merupakan instruksi langsung dari pusat yakni Mabes Polri untuk dilaksanakan secara serentak.

“Namun, ada instruksi dari pusat di luar operasi yang berlangsung 12 hari itu, kita akan menyelenggarakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan yaitu seharusnya dimulai 14 April 2022 kemarin akan tetapi akan dilaksanakan 9 Mei 2022 mendatang,” kata Irjen Pol Imam Sugianto, Selasa (19/4/2022).
Ini lantaran dari Kementrian Perhubungan meminta dan mengimbau kepada masyarakat yang hendak mudik untuk bisa lebih awal. Hal itu dikarenakan mudik tahun ini akan sangat masif, dari hasil survei Kementerian Perhubungan akan ada 80 juta manusia yang akan melakukan mudik.
Juga diprediksi akan ada 62 persen pergerakan kendaraan mobil dari arah barat ke timur. Khususnya di wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali.
“Meski banyak orang yang akan mudik dari luar Kalimatan maupun sebaliknya, akan tetapi persentasenya tidak terlalu signifikan,” sebut Imam Sugianto.
Di luar itu, ucap Imam, masyarakat juga diharap dapat bersinergi dalam mengantisipasi tingkat penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan capaian vaksinasi termasuk vaksinasi jenis Booster.
“Di luar Pulau Jawa dan Bali untuk booster ditargetkan oleh Kementrian Kesehatan khusus vaksinasi dosis 2 harus mencapai 72 persen. Sedangkan lansia harus mencapai 30 persen,” tegasnya.
Berangkat dari target capaian vaksinasi, tentu baiknya untuk dikebut di seluruh kabupaten/kota di Kaltim agar target vaksinasi dapat tercapai di bulan Juli nanti.
“Dimohon kerja samanya masyarakat, mari kita sukseskan akselerasi vaksinasi sehingga masyarakat dalam menyelenggarakan mudik dapat berjalan aman dari penyebaran Covid-19,” pinta Imam.
“Nanti akan ada 51 pos pengamanan yang akan didirikan,” ujar Imam.
Sementara untuk pawai takbiran, Kapolda Irjen Pol Imam Sugianto memberi saran untuk digelar di masjid saja. Karena dari segi keamanan sebaiknya takbir keliling itu ditiadakan.
“Saya pikir cukup di masjid saja karena juga sudah cukup banyak rumah ibadah tersebar untuk melaksanakan syiah dari masjid,” jelasnya.