JAKARTA : Meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu pemicu kemacetan dari terminal hingga beberapa ruas jalan di kawasan pelabuhan, Kamis, 17 April 2027.
Kepada awak media, Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri menjelaskan bahwa kemacetan itu terjadi peningkatan arus barang peti kemas yang akan melakukan kegiatan receiving-delivery petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Ia menegaskan, peningkatan aktivitas bongkar muat itu tidak mengakibatkan terjadinya hambatan dari error sistem di gate pelabuhan maupun terminal peti kemas Pelabuhan Priok.
Menurut Adi, hal ini bersamaan dengan selesainya masa arus mudik lebaran dan pascapembatasan lalu lintas barang. “Dipastikan, kegiatan bongkar muat kapal berjalan lancar tanpa ada kendala,” ujarnya.
Salah satu titik kemacetan, yaitu pada Terminal NPCT 1 karena meningkatkanya volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery peti kemas.
Data menunjukan peningkatan hampir 100 persen. Jumlah truk yang masuk terminal secara rata–rata kurang dari 2.500 unit. Namun, hari ini mencapai diatas 4.000 truk yang menuju NPCT 1.
Sistem operasi yang ada di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal tanpa kendala.
Meski begitu Adi Sugiri, menyatakan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, mitra dan stakeholder yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi.
Dikatakan, padatnya aktivitas bongkar muat ini dikarenakan ritme proses receiving delivery di terminal yang dilakukan secara bersamaan pascapembatasan. Selain itu, mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada Jumat 18 April 2025 hingga Minggu 20 April 2025.
“Kami terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal. Meski terjadi peningkatan volume logistik dan juga kami tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok,” tegas Adi.
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok bersama sejumlah pihak terkait berusaha mengurani kemacetan yang terjadi.
Upaya yang dilakukan seperti memaksimalkan area–area buffer dan lapangan yang bisa dijadikan kantong parkir. Selain itu, melakukan pengalihan lalu lintas truk ke dalam gate pos 9.
Adapun pihak lain yang terlibat seperti, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Kapolres Jakarta Utara, Kapolres Pelabuhan serta terminal-terminal di lingkungan pelabuhan.
Pelindo juga memberikan minuman dan makanan untuk mencegah para sopir truk mengalami kelelahan, kehausan dan kelaparan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Pelabuhan Tanjung Priok Takwim Masuku menyampaikan koordinasi terus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan yang terjadi.
Ia memastikan, tidak ada sistem yang bermasalah di terminal peti kemas. Sebab, telah meminta para operator terminal melakukan percepatan dalam pelayanan receiving delivery dan memaksimalkan buffer–buffer yang tersedia.
“Kami juga menyampaikan terima kasih atas support dari kepolisian yang sangat cepat membantu proses mengurai kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok. Diharapkan ke depan terminal juga dapat mengatur jumlah gate pass harian untuk receiving delivery sehingga tidak terjadi lonjakan yang sangat signifikan,” jelas Takwim.
Pada kesempatan yang sama Kapolres Pelabuhan AKBP Martuasah Tobing menjelaskan bahwa jajarannya telah melakukan koordinasi dengan Polres Jakarta Utara.
Upaya yang dilakukan untuk mengurai kemacetan bersama dengan Port Facility Security Officer (PFSO) Pelabuhan serta melakukan pengalihan dan rekayasa lalu lintas.
“Kami juga memastikan keamanan kepada para supir truk bahwa di dalam pelabuhan tidak ada premanisme dan pungli. Segera laporkan jika masih terdapat pungli,” pungkas Martuasah.