MANGGARAI BARAT : Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, berencana menggali potensi dan bekerja sama dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Bisa melalui poros kerja sama di sektor pariwisata
dan perdagangan, juga kerja sama di sektor
potensial lainnya,” kata Yuni, sapan akrabnya.
Hal itu ia katakan saat menghadiri Benchmarking dan berbagi pengalaman terkait penanganan masalah pertanahan di Pemerintah Kabupaten Manggarat Barat, di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (1/9/2023).
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu mengaku, keberhasilan Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi super prioritas tentu memerlukan komitmen serta dukungan kuat kepala daerah dan jajarannya.
Sehingga ia percaya, seluruh peserta Rapat Koordinasi Pemerintahan se Kaltim di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang datang ingin menggali bagaimana Kabupaten Manggarai Barat dengan ikon Labuan Bajo menjadi daerah yang populer di tanah air dari sektor pariwisata, pembangunan dan berbagai aspek lainnya.
“Tentu teman-teman juga ingin mempelajari bagaimana jajaran pemerintahan dan kerja sama di Kabupaten Manggarai Barat bisa meramu ini semua, sehingga tidak hanya menjadi pusat perhatian bagi pemerintah pusat dan Kemenparekraf, tetapi juga kementerian lainnya,” tuturnya.
Menurutnya, semua aspek kehidupan akan menjadi magnet bagi kementerian dan jajaran Pemkab Manggarai Barat telah menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi utama di luar Bali.
“Kita sebagai masyarakat di luar Jawa dan Bali ikut merasa senang dan bangga karena Kaltim ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN), tetapi kami juga bangga bahwa Labuan Bajo menjadi ikon Nusa Tenggara Timur sebagai primadona wisata dimata dunia,” ungkapnya.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menuturkan
Labuan Bajo sangat mempesona, sehingga menjadi salah satu kabupaten yang sering dikunjungi Presiden Jokowi.
“Bapak Presiden datang ke Labuan Bajo sudah 12
kali,” ucapnya. (*)