SAMARINDA: Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, mengungkap prestasi luar biasa yang telah dicapai oleh provinsi Kaltim dalam hal serapan anggaran.
Menurutnya, saat ini Kaltim telah mencapai serapan anggaran sebesar 72 persen, melebihi angka nasional yang hanya mencapai 64 persen.
“Saat ini, serapan anggaran Kaltim telah mencapai 72 persen, mengungguli angka nasional yang berada pada 64 persen,” ujar Sri Wahyuni saat diwawancarai langsung usai hadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, di Kantor Perwakilan BI, Kaltim, Rabu (29/11/2023).
Dalam rapat pimpinan beberapa hari yang lalu, Sri Wahyuni juga memaparkan prognosis yang sangat positif.
Menurutnya, hingga akhir tahun, serapan anggaran diperkirakan akan mencapai 93 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp25 triliun.
“Prognosis serapan anggaran 93 persen hingga akhir tahun sangat luar biasa. Tahun lalu kita berhasil mencapai 84 persen, dan sekarang kita sudah berada pada posisi 72 persen,” ulasnya.
Prognosis tersebut dianggap luar biasa mengingat kondisi tahun sebelumnya yang hanya mencapai 84 persen.
Dengan posisi saat ini mencapai 72 persen, Sri Wahyuni optimis bahwa target 93 persen bisa tercapai pada akhir tahun ini.
“Kami optimis bahwa dalam sisa waktu satu bulan ini, kami dapat mencapai target tersebut, karena tinggal proses pembayaran dan penyelesaian pekerjaan,” tambahnya.
Sri Wahyuni juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada triwulan ketiga tahun ini, didukung oleh pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“Kalo kita lihat dari data informasi tahun depan ada sedikit perlambatan, tapi kita optimis karena pada triwulan yang sekarang ke 3 angka pertumbuhan ekonomi kita lebih tinggi,” ucapnya.
Pembangunan IKN senilai 32 triliun rupiah, diharapkan akan memberikan dampak positif signifikan bagi Kalimantan Timur.
“Dengan optimisme ini, kami akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap positif atau bahkan membaik,” ujarnya.
“Kami juga fokus pada pengendalian inflasi, pasokan bahan pangan, dan pembangunan infrastruktur untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi di Kalimantan Timur,” tandasnya. (*)
