SAMARINDA: Kasubbid Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kaltim, Eko Susanto, menyatakan bahwa pemindahan IKN ke Kaltim merupakan hal yang sangat positif.
Keputusan pemerintah pusat untuk menjadikan Kalimantan Timur sebagai Daerah Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) menandai pengakuan atas kontribusi positif Kaltim membangun kondusifitas, keamanan, kedamaian, serta memelihara persatuan dan kesatuan.
“Dalam beberapa pertimbangan pemerintah pusat, Kaltim dipilih sebagai daerah pemindahan ibu kota negara karena selama ini kita mampu membangun kondusifitas daerah, menciptakan keamanan, kedamaian, persatuan, dan kesatuan,” ucap Eko Susanto, Kamis (30/11/2023).
“Oleh karena itu, pemindahan IKN ke Kaltim dianggap sebagai hal yang sangat positif bagi kita,” tambahnya.
Eko Susanto tidak hanya memandang pemindahan IKN sebagai suatu keputusan administratif semata, tetapi juga sebagai kesempatan besar bagi masyarakat Kaltim, khususnya generasi muda.
Ia menegaskan pentingnya pendidikan dan pengembangan diri sebagai kunci bagi generasi muda Kaltim agar dapat berperan aktif dalam perkembangan IKN.
“Kita semua nantinya harus menjadi pemain di IKN, bukan sekadar penonton. Bagi anak-anak muda, ayo kita bersiap menyongsong ibu kota negara. Kita harus menjadi bagian yang berperan aktif dalam membangun dan mengelola IKN,” ujarnya.
Pentingnya peran aktif masyarakat Kaltim dalam IKN juga ditekankan dengan penunjukan dua orang anak Kaltim sebagai deputi Otorita IKN.
Eko Susanto menganggap ini sebagai prestasi yang membanggakan dan memotivasi generasi muda Kaltim untuk turut serta dalam pembangunan di tingkat nasional.
“Saat ini, sudah dua orang anak Kaltim yang menjadi kepala otorita IKN di beberapa deputi. Ini membuktikan bahwa kita memiliki potensi dan kapabilitas untuk bersaing dan berkontribusi di tingkat nasional,” ujarnya.
Pemindahan IKN ke Kaltim bukan hanya sebuah perpindahan geografis, tetapi juga sebuah perpindahan arah menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi masyarakat Kaltim serta seluruh Indonesia. (*)