Bontang-Pedagang Pasar Rawa-Indah mengalami banyak kerugian terkait penerapan Kaltim silent, Pemerintah Kota Bontang putuskan Sabtu-Minggu pasar buka setengah hari.
Pedagang pertama ditemui Narasi.co Tamrin (52), penjual sembako mengatakan dirinya mengalami banyak kerugian saat penerapan Kaltim Silent. Kisaran kerugian mendekati Rp4 juta. Ia sampaikan pada, Selasa (9/2/2021) siang.
“Kerugian yang saya dapati sekitar Rp4 juta akibat Kaltim Silent ini, biasanya pendapatan sehari dapat Rp2 juta,” katanya.
Penerapan Kaltim Silent yang dikeluarkan Gubernur Kaltim Isran Noor, bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19. Namun menurut pedangang Pasar Rawa Indah dianggap tidak adil karena terlihat pedagang pinggir jalan masih berjualan.
“Kalau memang ditutup aktivitas masyarakat, harus total semuanya. Sementara pedagang di emperan jalan sekedar ditegur berarti tidak ada larangan. Ini tidak adil, pendapatan mereka tetap stabil sedangkan kami mengalami kerugian,” ujarnya.
Pada lokasi yang sama Sulistiono (40) selaku pedagang sayur mengungkapkan bahwa kerugian yang di alaminya mencapai Rp3 juta akibat di Bontang mengikuti intruksi gubernur.
“Penyampaian resmi dari UPT sendiri itu hari Jumat sore, barang jual hari Sabtu itu sudah saya siapkan dari siang hari, ya sudah mau bagaimana lagi harus menerima kerugian,” ungkapnya.
Terkait hal ini Pemerintah Kota Bontang melakukan evaluasi kegiatan Bontang silent di Pendopo Rujab Wali Kota, Selasa (9/2/2021) sore.
Dari hasil kesepakatan rapat Komandan Kodim 0908/ BTG, Letkol Arh Choirul Huda mengatakan pasar tradisional untuk Sabtu-Minggu yang akan datang buka hingga pukul 12 Wita, disampaikan kepada awak media usai rapat.
“Dampak penerapan Bontang silent yang mendadak membuat masyarakat terutama pedagang panik dan tidak ada persiapan sebelumnya,” ujarnya.
Chairul juga mengatakan Bontang silent akan diberlakukan seperti program PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang akan disosialisasi terlebih dahulu.