Bali – Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan Bali adalah pilihan yang sangat tepat untuk membangun kolaborasi dalam pengembangan bisnis pariwisata. Sebab sebelum pandemi, jutaan wisatawan setiap tahunnya datang ke Bali, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Mengapa Bali? Karena Bali adalah etalase yang sudah tidak perlu diragukan lagi kehebatannya dalam pengembangan pariwisata. Maka belajarlah ke Bali,” kata Isran Noor saat menjadi keynote speaker sekaligus membuka Regional Investment Forum, pada Kamis (28/7/2022).
Forum itu juga mengundang sejumlah Konsulat Jenderal, seperti dari Jepang, China dan Jerman, serta beberapa negara yang akan berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara. Selain itu juga dihadirkan para pengusaha bidang kepariwisataan di Bali.
Forum ini sambung Gubernur, sekaligus bisa menjadi ajang promosi bahwa Kalimantan Timur sesungguhnya memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dari Bali.
“Keindahan pariwisata di Kalimantan Timur itu sebagian ada yang sama hebatnya dengan Bali. Sebagian Bali tidak punya seperti di Kalimantan Timur. Tapi ada juga Kalimantan Timur tidak punya seperti Bali,” kata Gubernur lagi.
Pemprov Kaltim melakukan berbagai upaya untuk menjual potensi pariwisata unggulan Pulau Derawan dan Maratua. Salah satunya dilakukan dengan menggelar Regional Investment Forum (RIF) dan Mini Exhibition yang digelar di Grand Nusa Penida Room, Bali Dynasty Resort, Jalan Kartika Plaza Kuta Bali.
Kaltim sangat berharap dukungan Bali yang sudah dikenal dunia sebagai magnet terbesar pariwisata Indonesia.
Kaltim, memiliki destinasi wisata Pulau Derawan, Maratua, Kakaban Sangalaki dan Kaniungan. Semua potensi wisata pantai dan wisata bawah laut (diving) di Kabupaten Berau itu bahkan menurut Gubernur Isran Noor jauh lebih baik dari Bali.
“Satu-satunya di dunia yang namanya ikan barakuda bisa membentuk konfigurasi ketika orang menyelam. Seperti ingin show of force begitu. Hanya ada di Derawan dan Maratua,” jelasnya.