

KUTIM: Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr. Bahrani mengungkapkan tantangan serius yang dihadapi oleh daerahnya dalam mendapatkan tenaga kesehatan yang memadai.
Bahrani menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan sebanyak sembilan tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan layanan di Kutai Timur
“Kita memerlukan berbagai profesi, mulai dari dokter hingga spesialis, serta tenaga kesehatan lainnya seperti kesehatan lingkungan, analis laboratorium, gizi, dan dokter anak,” ungkap Bahrani, Selasa (21/11/2023).
Meskipun bidan dan perawat masih cukup, kebutuhan akan tenaga kesehatan lainnya menjadi prioritas utama.
Pihak Dinas Kesehatan Kutim telah mengusulkan kebutuhan ini ke Kementerian Kesehatan melalui program Tenaga Nusantara Sehat. Namun, Dr. Bahrani mengakui bahwa meskipun sudah ada sejumlah tenaga kesehatan yang dikirim, jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan daerahnya.
“Kami sudah bekerja sama dengan beberapa universitas, tetapi tantangan yang dihadapi adalah sulitnya menemukan orang yang bersedia bekerja di pedalaman. Mayoritas calon tenaga kesehatan lebih memilih tugas di kota,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Bahrani membahas perihal regulasi terkait sumber daya manusia di bidang kesehatan. Dengan kebijakan baru untuk menammbah pendirian rumah sakit tetapi melarang penggunaan tenaga kesehatan dengan sistem honor.
“Kami bingung dengan aturan terbaru yang memerintahkan pendirian rumah sakit tetapi mengatur penggunaan karyawan tanpa sistem honor. Ini menimbulkan pertanyaan, siapa yang akan mengisi kekosongan tersebut?” ucapnya.
Dokter Bahrani menekankan pentingnya menemukan solusi cepat untuk mengatasi kekurangan tenaga kesehatan di Kutai Timur.
“Kesehatan masyarakat adalah prioritas kami, dan kami berharap ada solusi yang dapat memenuhi kebutuhan ini sehingga pelayanan kesehatan di daerah kami tetap optimal,” tandasnya. (*)