Samarinda – Staf Ahli Gubernur Bidang Reformasi dan Keuangan Daerah Diddy Rusdiansyah menyebut kinerja usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) bertahan menjadi pemicu pergerakan ekonomi di Kaltim.
“Kinerja UMKM dan UKM kita menjadi pemicu pergerakan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di kisaran 5,7 persen. Salah satunya berkat kontribusi berbagai kegiatan usaha masyarakat, termasuk kontribusi UMKM di Kaltim,” kata Diddy di Samarinda.
Hal tersebut dikatakan Diddy saat mewakili Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni membuka dua pelatihan sekaligus di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelatihan Koperasi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Kaltim, pada Selasa (8/11/2022).
Dua pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tersebut adalah Pelatihan Digitalisasi Pemasaran UKM dan Pelatihan Kerajinan Anyaman Rotan.
Mantan Kepala BKD Kaltim itu pun mengapresiasi semangat para pelaku UKM yang menurutnya telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Kegiatan UMKM di masyarakat dinilai sangat membantu upaya pemerintah melakukan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, inflasi Kaltim pun terjaga dengan baik pada kisaran 4,5% hingga 5,2% juga berkat dukungan UMKM masyarakat.
Ia menuturkan, ada momentum penting lain yang juga harus dimanfaatkan dengan baik oleh UMKM Kaltim, yakni pemindahan ibu kota negara ke Kaltim. Menurutnya, keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi peluang besar bagi UMKM di Kaltim sebagai kawasan penyangga.
“UMKM Kaltim harus melihat momentum kehadiran IKN. IKN akan membawa migrasi penduduk cukup signifikan. Dengan IKN, penduduk akan meningkat dua kali lipat. Sekarang jumlahnya 3,7 juta jiwa.
Momentum IKN akan mendorong pertumbuhan ekonomi akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan permintaan pasar,” terangnya.
Ia juga meyakini salah satu sektor UMKM yang pasti mendapat dampak positif dari kehadiran IKN adalah di bidang kuliner.
Selanjutnya, para pelaku UMKM kerajinan tangan juga perlu meningkatkan kualitas produk souvenir yang juga potensial di pasar IKN melalui pelatihan kerajinan anyaman rotan khas Kaltim.
“Permintaan itu pasti, kuliner pasti bergerak lebih dulu. Makanya perlu segera diantisipasi,” pesan Diddy.
Sementara itu, Kepala UPTD Pelatihan Koperasi Dinas Perindagkop dan UKM Provinsi Kalimantan Timur Zainuddin Panani berharap, Pelatihan Digitalisasi Pemasaran UMKM bisa menjadi alternatif yang tepat dalam menjembatani pelaku UMKM, khususnya usaha mikro agar memiliki strategi pemasaran secara online melalui digitalisasi pemasaran.
“Sedangkan untuk pelatihan anyaman rotan, kami merasa perlu terus memberikan pembelajaran kerajinan menganyam rotan karena saat ini semakin sedikit yang bisa menganyam rotan yang merupakan keterampilan turun temurun. Ini harus diwariskan kepada generasi yang selanjutnya. Kita akan terus tingkatkan keterampilan, motivasi dan produktivitas mereka,” jelasnya.
Peserta Pelatihan Digitalisasi Pemasaran UMKM dan Kerajinan Anyaman Rotan ini terdiri dari pelaku UMKM dan pengrajin rotan di Samarinda. Masing-masing pelatihan diikuti peserta sebanyak 30 orang, sehingga total 60 orang yang mengikuti pelatihan selama tiga hari sejak 8-10 November 2022.
Tampak hadir, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur HM Sa’duddin dan narasumber dari Bank Indonesia, Bankaltimtara dan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kalimantan Timur.
