
BONTANG : Dalam upaya meningkatkan efektivitas perencanaan daerah, Komisi C DPRD Kota Bontang berkomitmen mempererat sinergi dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BAPPERIDA) dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025.

Langkah ini diambil untuk menghindari tumpang tindih usulan antara aspirasi anggota dewan dengan rencana kerja pemerintah yang selama ini menjadi tantangan.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi C Alfin Rausan Fikry di ruang rapat lantai 2 Sekretariat DPRD, Senin (11/11/2024).
Dalam rapat itu, Alfin menegaskan pentingnya kolaborasi erat antara Komisi C dan BAPPERIDA guna memastikan program yang diusulkan oleh masing-masing pihak dapat terintegrasi dan terealisasi dengan baik.
“Kerja sama ini penting agar program yang diusulkan bisa terintegrasi dengan baik,” kata Alfin.
Ia menekankan bahwa sinkronisasi data menjadi kunci utama untuk menciptakan perencanaan daerah yang optimal.
“Dalam rapat dengan Dinas Perkim sebelumnya, kami mendapati tumpang tindih usulan yang berlapis. Kami berharap dengan BAPPERIDA, data ini dapat disinergikan agar tidak ada usulan yang bertumpuk,” tambahnya.
Kepala BAPPERIDA Bontang Amirudin turut menyampaikan bahwa pihaknya sedang fokus menyusun RKPD sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Namun, ia mengakui bahwa integrasi pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan dalam RKPD masih menemui beberapa kendala.
“Mulai tahun depan, semua pokir harus masuk melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), dan setiap anggota dewan wajib menginput pokir mereka secara mandiri sebelum Musrenbang,” ujar Amirudin.
Amirudin mengungkapkan BAPPERIDA telah mengusulkan pembuatan “kamus pokir” sebagai solusi.
“Dengan adanya kamus pokir, seluruh aspirasi dewan diharapkan tertampung dan tersusun rapi dalam RKPD. Ini akan mempercepat proses perencanaan dan penginputan data,” jelasnya.
Komisi C DPRD pun mendorong BAPPERIDA untuk terus memperkuat koordinasi dalam proses penyusunan perencanaan daerah.
Alfin menegaskan, komunikasi yang intensif akan menghindarkan tumpang tindih data dan mempercepat proses perencanaan.
“Ke depan pasti akan banyak komunikasi antara kami dengan BAPPERIDA terkait perencanaan ini. Hal ini penting untuk memaksimalkan waktu dan menghindari usulan-usulan yang berlapis,” pungkasnya.(*)