
Samarinda – Kabar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax yang menembus Rp 12.500 per liter dinilai memberatkan masyarakat.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono mendorong pemerintah dan Pertamina untuk bisa mencarikan formula lain yang kemudian tidak membuat kerugian namun bisa survive.
Artinya ada perhitungan yang diharapkan untuk mengkaji ulang persoalan kenaikan harga BBM.
Kalau masalah naik kan siapa yang mau naik, artinya ini bicaranya penyesuaian minyak dunia, kan kira-kira begitu. Kan selama ini disubsidi, mudah-mudahan nanti dengan menyuarakan juga pemerintah dan pemerintah bisa mengkaji ulang.
“Sudah pasti mempengaruhi perekonomian. Hanya hari ini karena kebijakan, maka suka tidak suka kita akan dijalankan. Kedua harapan kita masyarakat bisa berhemat dulu. Tetap berhemat,” harapnya.
Diakuinya sektor perekonomian pasti akan berimbas.
“Kita akan lihat biasanya kalau sudah begini akan terjadi inflasi kenaikan harga-harga barang. Apalagi sudah mau puasa dan lebaran,” tegasnya.
“Artinya kita minta pemerintah mengkaji ulang, kalau pun naik secara bertahap, karena sebelumnya kan bertahap,” pungkasnya.