Jakarta – Komisi III DPR RI menggelar rapat bersama Kapolri dan jajarannya, bisa dibilang jalannya rapat berlangsung “sengit” dengan beberapa interupsi, pada Rabu (24/8/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Rudy Mas’ud Fraksi Partai Golkar dengan tegas minta penjelasan Kapolri tentang biasnya kasus penembakan Brigadir Jhosua yang menggegerkan itu.
“Isu Konsorsium 303 sudah menyebar di masyarakat, mau benar atau salah, Pak Kapolri harus memberikan jawabannya,”tegasnya.
“Polri harus berdaulat pada hukum dan kewenangannya. Jangan sampai malah kejahatan yang berdaulat pada kewenangan Polri,” lanjutnya dihadapan Kapolri.
Sebelumnya pada 22 Agustus 2022, Komisi III DPR RI juga menggelar rapat dengan Kompolnas, Komnas HAM dan LPSK, Rudy Mas’ud juga mengatakan agar Kompolnas yang diketuai oleh Menkopolhukam Mahfud MD, dapat memberi masukan kepada Polri mengenai jabatan yang diisi oleh Perwira Tinggi Polri.
Rudy Mas’ud menerangkan banyak polisi-polisi senior yang merasa tidak mendapat kesempatan, padahal memiliki jam terbang yang lebih baik. “Maka ke depan saya harap Kompolnas bisa memberi masukan agar posisi-posisi strategis seperti Kadiv Propam ini bisa dipimpin oleh perwira senior yang memiliki jam terbang lebih baik,” ucap Rudy Mas’ud Dapil Kalimantan Timur itu.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di depan Komisi III DPR RI menegaskan Polri solid dalam menangani kasus penembakan Brigadir J, yang didalangi Irjen Ferdy Sambo.
Dalam penanganan kasus ini, lanjut Jenderal Listyo Sigit pihaknya solid, “Kami diminta Pak Presiden mengusut tuntas jangan ragu-ragu dan ada yang ditutupi. Jangan turunkan kepercayaan publik kepada Polri untuk bisa mengungkap kasus ini,” kata Kapolri yang didampingi 18 Anggota Tim Khusus di gedung DPR/MPR RI.