BENGKULU: Menjelang pembukaan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu pada awal Juli 2025, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap 17 kapal yang sebelumnya terhambat akibat sedimentasi.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh kapal yang akan keluar dari kolam pelabuhan dalam kondisi laik laut dan aman untuk berlayar.
“Ini bagian dari upaya memastikan semua kapal memenuhi standar kelaiklautan, keselamatan, dan keamanan pelayaran,” ujar Kepala KSOP Pulau Baai, Petrus Christanto Maturbongs dalam keterangan pers yang diterima Narasi.co, Selasa, 1 Juli 2025.
Petrus menjelaskan, pemeriksaan meliputi aspek teknis kapal, kelengkapan peralatan navigasi dan komunikasi, perlengkapan keselamatan, serta dokumen pelayaran.
Ia menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari pemulihan konektivitas pelayaran yang sempat terganggu akibat pendangkalan alur.
Setelah dinyatakan aman untuk dilintasi, kapal-kapal akan dikeluarkan secara bertahap sesuai jadwal dan kondisi pelayaran yang tersedia.
Dari hasil pemeriksaan, 12 dari 17 kapal dinyatakan laik laut dengan temuan minor artinya masih dapat dioperasikan meskipun memerlukan perbaikan ringan.
Sementara lima kapal lainnya dinyatakan tidak laik laut, terutama karena masa berlaku sertifikat kapal yang telah habis.
“Saat ini agen kapal sedang mengurus pembaruan sertifikat agar seluruh kapal dapat segera berlayar begitu alur kembali dibuka,” ujar Petrus.
Kapal-kapal yang diperiksa berasal dari berbagai jenis, termasuk oil tanker, chemical tanker, SPOB (Self Propelled Oil Barge), kapal kontainer, tug boat, dan kapal penumpang.
Selain itu, KSOP Pulau Baai juga berencana mengaktifkan kembali trayek perintis untuk KMP MH Thamrin.
Langkah ini diharapkan dapat memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Pulau Enggano yang sebelumnya terganggu akibat terbatasnya akses transportasi laut.
Di sisi lain, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan turut meninjau langsung progres pengerukan alur pelabuhan.
Ia menyambut baik rencana operasionalisasi kembali jalur pelayaran menuju dan dari Pulau Enggano mulai pekan pertama Juli, meski masih dengan pengaturan terbatas demi menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran.