Samarinda – Asisten Deputi Pembiayaan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Irene Swa Suryani mengatakan kucuran kredit lunak bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kaltim sebesar Rp 3,35 triliun terhitung hingga 19 Oktober 2021.
“Realisasi KUR di Kaltim tahun 2020 sebesar Rp 2,91 triliun kepada 71.600 debitur,” ujar Inong sapaan akrabnya dalam Sosialisasi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Jumat (22/10/2021).
Itu berarti penyaluran KUR di Kaltim hingga bulan Oktober ini mengalami peningkatan sekitar Rp 400 miliar dibandingkan dengan pengucuran tahun lalu yang berjumlah Rp 2,91 triliun.
Melihat hal tersebut, Inong pun cukup yakin jika jumlah KUR di Kaltim akan terus bertambah hingga akhir Desember nanti.
“Pemberian KUR ini menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,” jelas Inong.
Secara nasional, target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 253 triliun dengan realisasi KUR diberikan dalam beberapa skema kredit, yaitu KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil dan KUR Khusus.
“Terbanyak masih KUR Mikro, realisasinya sekitar Rp 139 triliun,” terangnya.
Ia sedikit menceritakan, saat tahun lalu pandemi berada di titik tertinggi, ekonomi Indonesia sempat terpukul hingga minus lima persen.
Namun ekonomi Indonesia saat ini sudah bangkit dan mengalami pergerakan yang sangat baik.
“Ekonomi kita sudah bergerak positif, kita harus antisipasi agar tidak terjadi gelombang ketiga. Karena kalau sampai terjadi, ekonomi kita akan sulit lagi,” pesan Inong.
Para pelaku UMKM dan masyarakat pun diharapkan bisa turut berpartisipasi dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Inong menambahkan, hingga akhir tahun 2021 pemerintah masih akan terus memberikan subsidi sebesar tiga persen, sehingga sedikit meringankan debitur.
“Subsidi tiga persen sampai akhir tahun. Setelah normal akan kembali enam persen,” tegasnya.
