SAMARINDA : Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik meyakini ada cara lain yang lebih efektif dalam menyejahterakan masyarakat selain sektor tambang.
“Cara efektif menyejahterakan masyarakat kita adalah sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM), bukan hanya tambang,” ujar Akmal di acara Indonesia of Borneo Cultural Festival, Samarinda belum lama ini.
Menurutnya, UMKM tak hanya tahan diterpa kondisi ekonomi. Mengembangkan UMKM akan semakin membuka lebar peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.
Hal itu akan mengurangi jumlah pengangguran. Sehingga masalah pengangguran dan kemiskinan yang selalu menjadi momok dalam pembangunan daerah dapat teratasi.
“Kembangkan UMKM karena ini lah basis sesungguhnya ekonomi riil masyarakat,” serunya.
Ia mengungkapkan, di Kaltim sedikitnya ada 221 sekolah menengah kejuruan (SMK) yang tersebar di kabupaten dan kota dengan berbagai bidang pendidikan vokasi untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing secara global.
“Pendidikan vokasi untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil dan ahli. Tidak terkecuali terampil dalam UMKM,” terangnya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu menyebut, UMKM mampu menyerap 97 persen dari total angkatan kerja dan menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi di Indonesia.
221 SMK tersebut, lanjutnya, setiap tahun pasti meluluskan siswa didiknya terdiri anak-anak muda Kaltim yang selayaknya sudah memiliki keterampilan kerja dan usaha.
“Semoga sekolah-sekolah vokasi kita mampu menciptakan tenaga yang memiliki kompetensi usaha,” harapnya.
Ia mengaku, sejauh ini jumlah UMKM di Kaltim ada sebanyak 344.581 unit yang terus berkembang seiring dukungan pemerintah dan potensi daerah.
“Kaltim mempunyai potensi basis ekonomi yang kuat karena jumlah UMKM banyak dan daya serap tenaga kerja besar,” pungkasnya.(*)