PENAJAM PASER UTARA : Sekretaris Kecamatan Babulu Sajiran mengajak seluruh masyarakat, khususnya Desa Sumber Sari untuk meninggalkan kebiasaan lama membakar sampah.
“Sampah jangan dibakar, itu pola lama karena dulu belum ada yang namanya bank sampah,” kata Sajiran di Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kamis (27/7/2023).
Hal itu Sajiran ucapkan pada kegiatan Sosialisasi dan Penimbangan Sampah Perdana Dalam Rangka Peresmian Program Bank Sampah Unit “Panguripan” Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu.
Ia berharap, peluncuran bank sampah yang diinisiasi oleh sekelompok anak muda Desa Sumber Sari yakni kelompok informasi masyarakat (KIM) dan didorong dengan semangat mahasiswa KKN Universitas Mulawarman (Unmul) itu tidak menjadi akhir, namun awal pola hidup baru yang lebih sehat.
Sajiran pun meminta para kader PKK sebagai ujung tombak untuk menyebarluaskan terkait bank sampah ini kepada dasawisma yang ada di desa.
Hal itu, lanjutnya, sebab mayoritas anggota dasawisma merupakan ibu-ibu rumah tangga yang menghasilkan berbagai jenis sampah seperti contohnya kardus rak telur.
“Tolong disampaikan kepada dasawisma bahwa sampah itu bisa laku loh, sekarang bisa dirupiahkan. Jangan melihat berapa rupiahnya, tapi hasil dan manfaatnya ke depan,” pesannya.
Ia menambahkan, selain bernilai ekonomis, menabung di bank sampah juga membuat desa menjadi bersih dan nampak lebih rapi.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kamaruddin menambahkan, menabung di bank sampah dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat apabila dikelola dengan baik.
“Kalau memang sudah cukup sampahnya nanti secara terjadwal pihak kami menjemput kesini,” ucapnya.
Sebagai informasi, terdapat beberapa kategori sampah yang bisa masuk ke dalam bank sampah dan semakin terpilah sampahnya maka semakin tinggi nilai ekonomisnya. (*)
