Samarinda– Bank Indonesia (BI) menargetkan pengguna kode QR Quick Respon Code Indonesian Standar (QRIS) untuk menjadi media pembayaran non tunai sebanyak 25 juta secara nasional untuk tahun 2022. Angka tersebut meningkat dari target tahun 2021 yaitu 15 juta pengguna.
Kepala Perwakilan BI Kaltim Ricky Perdana Gozali mengatakan untuk di wilayah Kaltim BI menargetkan sebanyak 200 ribu pemakai QRIS. Strategi untuk jangkauan QRIS dilakukan di semua kabupaten/kota di Kaltim salah satunya Kota Samarinda.
“Samarinda sudah ada tiga kali launching QRIS yaitu Bigmall, Pasar Palaran, dan Pasar Loa Bahu. Kabupaten/kota lainnya di Kaltim juga terus diupayakan agar semua mendapat jangkauan QRIS,” terang Ricky Perdana Gozali, Rabu (11/5/2022) di Kantor BI Kaltim.
Diterangkan mantan Kepala Group Departemen Internasional (2021-2022) tersebut, mendapatkan 3 lokasi untuk launching QRIS adalah prioritas di tahun 2022 sembari terus berupaya untuk melakukan di kabupaten/kota lainnya di Kaltim.
“Karena ke depan target pemerintah, seluruh transaksi dilakukan dengan digitalisasi. Targetnya 5 tahun ke depan sudah digitalisasi secara maksimal,” tegasnya.
Menilik keunggulan penggunaan uang yang dapat dilakukan secara digital dengan aplikasi QRIS, sejatinya QRIS juga memiliki kelemahan seperti akses jaringan internet. Hal tersebut tak dipungkiri Ricky Perdana Gozali. Ia mengatakan, atas kendala ini BI bersama pemerintah telah bekerja sama untuk meningkatkan jaringan supaya sejalan dan saling mendukung dari konsep strategi telekomunikasi dan digitalisasi.
“Kami dari BI, bersama pemerintah dan pihak terkait melakukan kerja sama untuk meningkatkan jaringan. Supaya sejalan dan saling mendukung dari konsep strategi telekomunikasi dan digitalisasi,” tegasnya.