BENGKULU: Masa libur sekolah dan peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1447 H yang bertepatan dengan pelaksanaan Pesta Budaya Tabot, berdampak pada peningkatan jumlah penumpang dari dan ke Pulau Enggano, Bengkulu.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, Kamis, 26 Juni 2025, mengungkapkan bahwa lonjakan ini menjadi perhatian serius, terutama karena bersamaan dengan proses pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai yang saat ini sedang berlangsung.
“Kami percepat pengerukan alur pelayaran, sekaligus memastikan layanan transportasi laut tetap berjalan, khususnya bagi KMP Pulo Tello yang melayani rute Pulau Enggano – Bengkulu,” jelas Masyhud.
Sebagai antisipasi, Ditjen Perhubungan Laut melakukan koordinasi bersama PT Pelindo (Persero) Regional 2 Bengkulu dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga kelancaran operasional kapal.
Selama pengerukan, pengangkutan penumpang KMP Pulo Tello dilakukan melalui skema rede transport menggunakan beberapa armada kapal pengganti.
Saat KMP Pulo Tello berlabuh di luar kolam Pelabuhan Pulau Baai pada 25 Juni 2025, tercatat:
* 241 penumpang tiba dari Pulau Enggano
* 190 penumpang berangkat dari Bengkulu menuju Pulau Enggano
Pengalihan transportasi dari dan ke kapal utama dilakukan menggunakan:
* Kapal Negara Patroli (KNP) 359 dan 5262
* Kapal Pandu milik Pelindo Regional 2
* 1 unit kapal RBB dari Basarnas
“Ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam memastikan konektivitas antarwilayah, khususnya daerah terluar seperti Pulau Enggano, tidak terganggu meski sedang ada pekerjaan infrastruktur,” kata Masyhud.
Pelayanan tersebut didukung oleh kolaborasi lintas instansi, termasuk Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, BPTD Kelas III Bengkulu, TNI, POLRI, PT Pertamina, dan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bengkulu.
Ditjen Perhubungan Laut melalui KSOP Kelas III Pulau Baai turut melakukan pengawasan ketat terhadap pengerukan alur pelayaran.
Pekerjaan tahap I menargetkan pembukaan alur darurat dengan kedalaman: -4 meter LWS, lebar alur: 60 meter dan target selesai: akhir Juni 2025.
“Pelindo telah mengerahkan kapal keruk berkapasitas besar dan alat berat untuk mempercepat pekerjaan sesuai metode dan jadwal yang telah ditetapkan,” terang Masyhud.
Selama proses pengerukan yang dijadwalkan berlangsung hingga empat bulan ke depan, KSOP Pulau Baai juga menjalankan pemeriksaan kelaiklautan kapal guna menjamin keselamatan pelayaran.
“Sebanyak 15 kapal yang berlabuh di kolam bandar dan 4 kapal yang berada di luar kolam telah kami periksa untuk memastikan kelayakan operasionalnya,” tegasnya.