
SAMARINDA: Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Nidya Listiyono, menyampaikan keprihatinan terkait lonjakan harga beras di Kota Samarinda yang mencapai hingga Rp18 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini terjadi sejak satu bulan lalu dan terus meningkat, menimbulkan kekhawatiran terutama menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.
“Saya selalu ingatkan kepada pemprov untuk berkoordinasi bersama teman-teman yang ada di kabupaten dan kota di Kaltim, terutama untuk melakukan monitoring terhadap barang pokok kita,” ucap Nidya Listiyono usai Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ke-2, Samarinda, Sabtu (24/2/2024).
Dalam upayanya mengatasi kenaikan harga beras yang signifikan, Nidya Listiyono mendorong dilakukannya operasi pasar sebagai langkah preventif untuk mencegah inflasi dan kenaikan harga barang lainnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengawasi distributor bahan pokok agar tidak melakukan praktik kecurangan yang dapat merugikan konsumen.
“Tentu kita mengingatkan teman-teman distributor yang mendistribusikan bahan pokok di Kaltim untuk tidak melakukan kecurangan, sehingga harga bahan makanan pokok di Kaltim tidak menjadi langka dan menjadi mahal,” tegasnya.
Politisi Partai Golkar tersebut meminta Pemerintah Provinsi Kaltim, melalui Dinas Perdagangan, serta Pemerintah Kota dan Kabupaten, untuk turun ke lapangan guna mengecek ketersediaan dan harga beras.
Selanjtnya, Nidya juga menekankan perlunya menjaga agar terdapat harga eceran terendah yang masih terjangkau oleh masyarakat.
“Pemprov melalui dinasnya, khususnya Dinas Perdagangan, kemudian pemkot dan pemkab turun ke lapangan untuk mengecek ketersediaan, mengecek harga. Ada harga eceran terendah dan tertinggi yang harus dijaga,” pinta Nidya Listiyono.(*)