
SAMARINDA : Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Yonavia, menegaskan komitmennya untuk mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah pemilihannya, terutama di Kutai Barat dan Mahakam Ulu, dengan fokus utama pada pemberdayaan perempuan.
Inisiatif ini bertujuan agar para perempuan, khususnya yang bekerja dari rumah, memiliki peluang yang lebih besar untuk mandiri secara ekonomi.
Dalam kegiatan reses di beberapa kampung, Yonavia menyerap berbagai aspirasi masyarakat, terutama perempuan yang menyatakan keinginan untuk tetap produktif meski di tengah tanggung jawab rumah tangga.
Aspirasi ini menggarisbawahi pentingnya program yang mendukung para perempuan untuk mengembangkan usaha mikro dari rumah.
“Banyak perempuan di sini yang memiliki semangat untuk terus berkarya dan berkontribusi secara ekonomi. Kami ingin membuka lebih banyak kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan usaha mikro dan menjadi lebih mandiri,” ujar Yonavia, Kamis (14/11/2024).
Yonavia juga menyampaikan bahwa potensi perempuan dalam mengembangkan UMKM di wilayahnya sangat besar, namun sering terhambat oleh kurangnya akses dan dukungan.
Oleh sebab itu, ia bertekad untuk memperkuat program pemberdayaan perempuan melalui dukungan intensif pada UMKM sebagai sumber penghasilan tambahan yang berkelanjutan.
“Kemajuan sudah ada, namun kita perlu mendorong lebih banyak lagi. Tujuan kami adalah menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas, terutama bagi perempuan yang berusaha dari rumah,” kata Yonavia.
Selain aspek ekonomi, Yonavia melihat penguatan UMKM sebagai cara untuk mendorong kesetaraan gender dan memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan di bidang usaha.
Ia berharap melalui pemberdayaan UMKM ini, perempuan di Kutai Barat dan Mahakam Ulu dapat lebih mandiri secara finansial dan tidak lagi bergantung pada pihak lain.
“Kami ingin perempuan di wilayah ini merasa diberdayakan dan memiliki peluang yang sama untuk mencapai keberhasilan ekonomi,” tambahnya.
Komitmen Yonavia dalam mendorong UMKM tidak hanya sebatas perbaikan ekonomi, tetapi juga mencakup upaya membuka lebih banyak akses bagi perempuan di dunia usaha sebagai langkah nyata menuju kesetaraan gender di Kalimantan Timur.(*)