SAMARINDA : Kepala Bidang Ideologi Wasbang dan Karakter Badan Kesbangpol Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim), Fatima Waty prihatin atas video ulah siswa SMK Negeri 5 yang mengacungkan parang kepada gurunya. Video berdurasi 43 detik itu, merupakan distorsi pemahaman wawasan kebangsaan.
“Kami prihatin ya, ini menjadi PR kita semua, bukan hanya pemerintah, dan sekolah, tetapi wawasan kebangsaan juga harus dimulai dari rumah,” ungkap Farida usai sosialisasi wawasan kebangsaan ke -3 di Angkringan Punakawan Jalan Wijaya Kusuma XII, Samarinda, Minggu (5/3/2023).
Menurut perempuan kelahiran Samarinda, 12 Juni 1968 ini, Bapak pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara menyatakan, membangun nilai-nilai karakter sangat penting untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap jati diri sebuah bangsa.
“Gara-cara seperti ini (sosialisasi wawasan kebangsaan) sangat tepat diterapkan bagi generasi muda. Di sini
perlunya nilai-nilai karakter religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, dan toleransi diterapkan secara masif, ” ujarnya.
Dijelaskan, wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang akan kesadaran diri sebagai warga negara. Selain itu peduli akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Jadinya tidak ada alasan untuk tidak menghargai orang lain apalagi gurunya,” terangnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, wawasan kebangsaan, dilaksanakan dengan berbagai metode yang relevan untuk melaksanakan bimbingan di sekolah maupun di keluarga.
“Dalam kasus ini kita tidak menyalahkan siapapun termasuk pihak sekolah,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan dapat memberi manfaat kepada generasi muda.

 
		 
