SAMARINDA: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah di Kalimantan Timur (Kaltim), mulai dari provinsi hingga ke tingkat desa, untuk mendukung tiga program prioritas nasional Kementerian PPPA.
Ketiga program tersebut ialah Ruang Bersama Indonesia (RBI), perluasan fungsi call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan Satu Data Perempuan dan Anak berbasis desa.
Dalam rapat yang berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Menteri Arifah menekankan pentingnya kolaborasi lintas level pemerintahan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak.
“Kami ingin bersinergi lebih lanjut dengan Provinsi Kaltim. Saya yakin, di Kaltim banyak desa/kelurahan ramah anak kemudian ditingkatkan jadi Ruang Bersama Indonesia,” ujarnya saat rapat di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Sabtu 10 Mei 2025.
Menteri Arifah mengungkapkan bahwa inspirasi RBI muncul dari kegiatan retret di Magelang yang juga diikuti oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud.
Ia menilai pendekatan kolaboratif seperti ini membangun rasa kebersamaan antar pemangku kepentingan.
Menurutnya, meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak lepas dari faktor pola asuh keluarga, pengaruh gawai, dan menurunnya kepedulian sosial.
“Ruang Bersama Indonesia mengajak untuk melakukan banyak hal agar pola asuh keluarga kembali seperti dulu. Di RBI kita merajut kebersamaan masyarakat, apabila ada persoalan menjadi problem kita bersama,” tegasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya sinergi di tingkat desa untuk mewujudkan desa ideal tanpa kekerasan, stunting, anemia, dan putus sekolah, sebagaimana ditekankan oleh Presiden Prabowo.
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud berharap, melalui diskusi ini Kaltim memperoleh arahan atau masukan terkait penguatan kebijakan daerah.
“Atas nama Pemprov Kaltim, kami mengapresiasi Bu Menteri PPPA atas kunjungan dan perhatiannya kepada daerah kami,” ucapnya.
